Sukirno Akui Kesalahan dan Minta Maaf, Ikuti Budaya Timur, Pras Batal Lapor Guru Sukirno ke Polisi

Headline Kriminal

tobapos.co – Polemik Guru SMPN 250 Jakarta Selatan, Sukirno menyatut nama Ibu Megawati Soekarnoputri dan Anies Baswedan berakhir damai dan menyampaikan permohonan maaf.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi yang akrab disapa Pras mengatakan pihaknya akhirnya batal melayangkan pelaporan ke Polda Metro terkait kegaduhan soal ujian catut nama Ibu Mega, karena Sukirno sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf. 

“Saya dengan legowo pak, saya juga manusia saya orang Timur. Tak jadi laporin guru Sukirno ke polisi,” ungkap Prasetio di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2020). 

“Akhirnya saya didatangi secara tiba-tiba. Saya rasa gitu lah, dengan keterbukaan hati saya gitu saya sebagai pimpinan DPRD,” sambungnya. 

Baca Juga :   Kabupaten Madina Sudah Kondusif, 18 Orang Tersangka Kerusuhan Masuk Sel Polda Sumut

Pras pun meminta, Sukirno untuk memaklumi dirinya yang marah-marah Selasa (15/12/2020) kemarin saat rapat di Komisi E hingga mengancam ingin membawa kasus ini ke ranah hukum. Karena soal yang dibuat guru kontrak kerja individual (KKI) itu sudah membawa Ibu Megawati Soekarnoputri dalam soal ujian. Hal itu menurutnya tak pantas. 

“Panasnya saya kemaren karena menyangkut presiden RI ke 5 Ibu Megawati Soekarnoputri,” tuturnya.

Dengan begitu, ia meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI untuk mengevaluasi hal ini agar tidak terjadi lagi ke depannya dengan bawa-bawa nama Presiden dalam dunia pendidikan untuk konteks yang kurang baik.

“Akhirnya saya sebagai pimpinan DPRD bilang kepada pak Kirno, bu kepala sekolah dan ibu kadis, tolong ini juga harus dikonsolidasi yang baik lagi,” tutur Pras. 

Baca Juga :   Bobby Nasution Ajak Masyarakat Wujudkan Rasa Syukur, 'Ikuti Program Vaksin'

Karena, menurut dia, jika menyangkut-nyangkut nama tokoh negara di dunia pendidikan dapat berpengaruh ke masyarakat. 

“Apalagi yang dicontohkan adalah presiden RI ke 5 ibu Megawati Soekarnoputri yang kebetulan ketua umum partai saya,” tutup Pras. 

Seperti diketahui, ramai beredar di media sosial dan aplikasi Whatsapp. Ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda berisi nama Anies dan Mega.

Pada soal pertama, disebutkan bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menolong rakyat. Siswa pun diminta menjawab sifat apa yang ditunjukkan oleh Anies itu.

Kemudian di soal lainnya, disebutkan bahwa Anies kerap diejek Mega, namun Anies tak pernah marah. (TP 2)

Baca Juga :   Ketum SBSI 1992 Abednego Panjaitan Tegaskan, Pengurus Serikat Buruh Dapat Jadi Kuasa Hukum di PHI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *