tobapos.co – Masih terus berlangsungnya peredaran obat-obatan cina ilegal di Kota Medan, Sumatera Utara tampaknya semakin memperbesar kerugian negara juga masyarakat tentunya.
Disebut ilegal, pasalnya obat-obatan cina tersebut tanpa memiliki izin edar, sampai bisa mengandung bahan kimia obat yang berbahaya. Dan untuk penindakan dapat dilakukan BBPOM di Medan, Dit Narkoba, Dit Krimsus Poldasu. Ironinya, belum terdengar gebrakan hingga kini, Selasa (2/1/2021).
Adapun lingkaran yang diciptakan untuk bisa tetap melancarkan bisnisnya, para pemilik toko menggunakan jasa pria dipanggil Dian, yang dinaungi dengan modus asosiasi.
Setiap bulannya paling lambat tanggal 10, para pemilik toko itu disebut memberikan setoran kepada Dian. Selanjutnya Dian akan membagi-bagikan kepada oknum petugas, dengan timbal balik agar ‘tutup mata’.
“Paling takut para toko obat itu kalau dari narkoba yang masuk bang, karna akan heboh, dan pembeli jadi takut, bisa juga asumsi masyarakat sekitar jadinya pemilik toko menjual narkoba, karena main angkat aja,” kata sumber media ini.
Informasi terkini didapat, selain sejumlah oknum petugas yang diberikan siraman, Dian juga mengeluarkan jatah kepada beberapa oknum mengaku dari media. Menurut sumber lagi, Dian memberikan cukup besar nominalnya setiap bulannya.
Kemudian, lebih lengkap disebutkan sumber terpercaya kepada tobapos.co, ada sekitar 54 toko obat di Kota Medan dan 16 toko kosmetik bergabung dalam asosiasi yang dipimpin Dian.
Adapun totalnya uang yang dikumpulkan Dian tiap bulan disebut Rp169,5 juta, sekitar Rp113,5 juta dari pengusaha obat-obatan tradisonal Cina dan sekitar Rp56 juta dari para pemilik toko pedagang kosmetik.
Sebelumnya Diberitakan
Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama kabinetnya terus mengejar pendapatan negara dari segala bidang agar sesuai target. Penerimaan negara akan didukung sumber penerimaan mandiri, utamanya dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Bila target tersebut dapat dicapai dengan meminimalisir kebocoran, tentunya juga akan sangat membantu beban negara dalam membiayai penanggulangan pandemi covid-19 saat ini.
Namun, bagimana bila obat-obatan asal cina itu masuk secara ilegal dan dipasarkan dengan bebas, yang seharusnya masuk ke kas negara, tetapi karena ulah para oknum yang turut bermain, jadi masuk ke kantong pribadi maupun koorporasi.
Berbagai macam merek obat-obatan yang diduga tanpa memiliki izin edar di Kota Medan, Sumut seperti Pak Yuen Tong Lingchih Ginseng Antler Pai Feng Wan, Strong Wakamoto, Cordyceps Gold dan masih banyak merk lainnya.
Padahal, bila aparat berwenang setempat serius untuk mengungkap permainan obat-obatan ilegal itu, bisa dilakukan dengan menangkap penjual paling bawah seperti para pemilik toko, lalu mengusut hiungga siapa yang mengimpornya masuk ke Sumatera Utara, Kota Medan. (TP/Bersambung)