Pelindo 1 Belawan Berkilah? Eksportir Sumut Masih Menjerit, Ketum Depalindo : Ini Sangat Tidak Profesional

Headline Korupsi

tobapos.co – Jeda waktu Open Stack (O/S) hingga Closing Time (C/T) pada aktivitas ekspor di Pelindo 1 Belawan yang cuma 1×24 jam, sehingga membuat eksportir di Sumatera Utara menjerit karena menimbulkan high cost, hal itu sesuai apa yang disampaikan Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro kepada wartawan belum lama ini dan mendapat sanggahan dari Pelindo 1 Belawan.

Melalui Fiona Sari Utami selaku Humas Pelindo 1 Belawan, dalam sanggahannya diterima wartawan mengatakan, “Tiga hari itu mulai dari kontainer gate in sampai dimuat di kapal. Jadi diberikan tiga hari free penumpukan. Tidak hanya di Pelindo 1, namun juga diberlakukan di Pelindo 3 dan 4,” kata Fiona.

Atas apa yang disampaikan Fiona Sari Utami itu, Ketua Umum Depalindo kembali memberikan penjelasan. Diterangkan Toto, yang dikeluhkan oleh eksportir adalah jeda waktu antara open stack (O/S) sampai dengan closing time (C/T) hanya 1×24 jam, mengapa  bukan diberi jeda waktu 3×24 jam, seperti yang berlaku di semua pelabuhan  internasional di Indonesia.

Baca Juga :   Kasus Rudapaksa Hamparan Perak Disorot DPR RI, Keluarga Korban Berharap Pelaku Ditangkap

Lanjut Toto, mengenai statement Public Relation (Humas) Pelindo 1, Fiona Sari yang katanya sudah memberikan waktu 3 hari (3×24 jam-red), adalah salah persepsi, dan kurang tepat.

Karena, yang dikeluhkan dan diminta oleh eksportir adalah jeda waktu antar open stack sampai dengan closing time 3×24 jam. Bukan 3 hari mulai dari open stack sampai barang (container) dimuat di kapal, tapi 3 x 24 jam dihitung dari mulai open stack sampai closing time. Sehingga, eksportir ada waktu 3×24 jam untuk memasukkan kontainer ke pelabuhan menunggu kapal.

“Jika Fiona Sari mengatakan 3 hari sampai dimuat di kapal, berarti untuk muat kontainer dari dermaga ke atas kapal saja butuh waktu 2 hari (2×24 jam) ? Ini sangat tidak profesional, padahal kontainer bisa dikatakan berada di dermaga di samping kapal,”

Baca Juga :   Kunjungi Sumut, Jokowi Resmikan Jalur Balige By Pass

“Tolong…., Fiona Sari sebelum memberikan sanggahan, tanya dulu ke Pak Dirut (Dani Rusli-red), waktu beliau sebagai Direktur Utama JICT (Jakarta International Container Terminal)  berapa lama open steak di JICT, disana open stack 7 hari free. Dan tanyakan berapa lama loading – unloading peti kemas dari dan ke kapal… Disana rata-rata 6 jam, kalau di Belawan sampai 2 x 24 jam berarti begitu tidak efisiennya Pelabuhan Belawan.” geram Toto.

Sambungnya lagi, “Bayangin aja kalo kontainer yang sudah ready, tinggal diangkat /muat dari dermaga ke atas kapal, Pelindo 1, butuh 2×24 jam. Bagaimana eksportir ya, yang jarak tempuh dari pabrik sampai pelabuhan 10 kilometer sampai dengan 150 kilometer jauhnya. Belum lagi kalau mau dihitung mulai dari penarikan container empty (kosong), kemudian distuffing (muat barang ke dalam kontainer ) kemudian penarikan container full dari pabrik sampai ke pelabuhan  dengan jarak 10 kilometer sampai dengan 150 kilometer. Apa ini masuk akal ?” jelas Toto dengan segudang pertanyaan.

Baca Juga :   Soal Penggunaan Monas untuk Reuni 212, PDIP Minta Anies Kaji Matang Sebelum Beri Izin

Terkait kondisi ini, Dani Rusli sebagai Direktur Utama Pelindo 1 Belawan yang hendak dikonfirmasi melalui sambungan seluler belum berhasil, berulangkali ditelepon Dani Rusli belum juga mau menjawab. (TP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *