tobapos.co – Semakin hari semakin santer terdengar di masyarakat, tempat transaksi dan pemakaian sabu-sabu ‘Kampung Meksiko’ alias Gang Pante alias Pante yang terletak di Jalan Kelambir Lima, tak begitu jauh dari pajak atau pasar tradisional Kampung Lalang, Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara.
Ada sekitar lima gang (jalan kampung dalam kota), bahkan lebih di sana yang dikelola satu jaringan ala Meksiko. Per harinya diperkirakan bisa menghasilkan omset bersih lima ratusan juta rupiah dari putaran sabu – sabu hingga ekstasi yang sangat – sangat terorganisir.

Sejak sekitar 4 tahun lalu ‘Kampung Meksiko’ atau Pante, nama yang sering disebut para pecandu untuk basis narkoba itu, mulai dikelola oleh para mafia, dan kini seolah telah merdeka. Ditelusuri dan akhirnya ditemukan fakta di balik kuatnya fondasi bisnis merusak generasi yang menjadi musuh bangsa itu.
Ternyata, kondisi seperti itu bisa tercipta ‘Kampung Meksiko’ akibat dari tingkat terendah aparatur sampai oknum petinggi berwenang disinyalir kebagian jatah tutup mulut, dan bahkan diduga ikut andil dalam jaringan. Ditambah, masyarakat sekitar, apalagi yang di pinggiran sungai, kini mayoritas menggantungkan hidupnya dari putaran gelap kartel narkoba disana.
Polda Sumut beserta jajarannya, juga Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sumut pun sepertinya tak boleh lelah dan letih dalam giat Grebek Kampung Narkoba (GKN) di lokasi tersebut.
Meski hasil GKN, terkadang bisa membuat aktivitas peredaran dan penggunaan narkoba di tempat itu sepi. Namun seperti biasa, tak lama berselang tetap kembali ramai hingga detik ini. Rabu (14/9/2022).
Masyarakat pun berharap tindakan yang dilakukan terhadap ‘Kampung Meksiko’ Gang Pante atau Pante itu jangan setengah hati. Sebab bisa memunculkan beragam isu tak sedap yang menjadi topik perbincangan, seperti dijadikan ajang pencitraan atau pun nambah setoran? (TIM)
1 thought on “‘Kampung Meksiko’ Di Kota Medan Dan Fakta Dibalik Merdekanya Kartel Narkoba”