tobapos.co- Debat publik yang terakhir (ketiga) digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara di Hotel Tiara Convention Centre Lantai II di Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (13/11/2024) malam.
“Debat publik ketiga ini merupakan debat terakhir, dengan tema Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam rangka memperkokoh NKRI, dan merupakan tema penutup dari rangkaian tema-tema debat publik pertama dan kedua yang telah kita laksanakan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Agus Arifin saat memberikan kata sambutannya dalam agenda Debat Publik.
Semoga debat publik yang ketiga ini akan memunculkan gagasan-gagasan dari Pasangan calon untuk membangun sinergi, memperkokoh NKRI dan memperkokoh kebersamaan masyarakat Sumatera Utara, ujar Agus.
“Sumatera Utara merupakan kumpulan masyarakat multikultur, multi etnis dan kita terbiasa hidup dalam perbedaan. Perbedaan itu justru mengikat kita dan mempersatukan kita dalam bingkai keragaman Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.
Kita berharap, lanjutnya lagi, kebersamaan dan kebijakan ini terus dirawat dan dijaga di tengah suasana kampanye, hingga berakhirnya pelaksanaan Pilkada tahun 2024.
“Apapun hasil dari pilihan nanti di hari pemungutan suara, itu sudah hasil keputusan rakyat, dari otak rakyat. Untuk itu KPU Sumut menghimbau kepada seluruh pemilih di Sumatera Utara, untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS pada hari Rabu tanggal 27 November tahun 2024. Ayo tentukan pilihanmu, tentukan pemimpinmu, rakyat memilih dan rakyat yang menentukan,” tegasnya.
Program Paslon 01, Bobby-Surya menyampaikan, membangun itu perlu sumber daya yang besar dalam mengoptimalkan sumber daya daerah, pusat dan swasta.
“Kolaborasi untuk pembiayaan adalah sangat perlu untuk menciptakan lapangan kerja. Kemudian kami ingin pembangunan bukan sampai kepada batas di kota dan desa, tapi sampai ke daerah pelosok Sumatera Utara,” ujar H Surya.
Termasuk potensi unggulan, yaitu tanaman pangan hortikultura, kemudian industri daerah punya potensi yang terus untuk bisa kita tumbuh kembangkan.
“Pemerintah provinsi akan hadir untuk menjamin bahwa potensi unggulan daerah harus terus berkembang dan tumbuhnya tenaga kerja terampil dan berkualitas. Ini perlu untuk kita siapkan di daerah-daerah, kemudian literasi digital menuju kemajuan perlu kami pastikan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan ini secara baik,” imbuhnya.
Sementara itu, paslon nomor urut 2 Edy-Hasan menyebut bahwa gunung, sungai, laut, hutan sumatera utara juga merupakan motivasi lainnya.
“Pemimpin yang bersih itu, yang bisa menjawab suatu keadilan, yang punya komitmen untuk menunjukkan keadilan, pimpinan yang dapat memegang teguh semua aturan. Bukan pimpinan yang mudah mengatur-ngatur peraturan hukum,” tutur Edy.
Disebut kan Edy, Hukum itu adalah, langkah utama untuk meningkatkan konstitusi. “Hukum adalah tindakan yang bisa menjawab keadilan, manfaat dan kepastian hukum bagi masyarakat Sumatera Utara,” pungkasnya.
Seperti yang di ungkapkan, Cawagubsu Hasan Basri Sagala, keadilan sering tak berpihak kepada rakyat kecil.
Termasuk pembangunan di Medan, Hasan Basri Sagala terus berlanjut menyoroti. Seperti pembangunan stadion teladan bakal tertinggal, banyak proyek infrastruktur mangkrak, Bongkar bangunan yang kelihatannya membuat kondisi kota medan semrawut, ruas jalan macet total akibat ruas badan jalan disana dibongkar, kata Hasan.
Sisi lain, ungkap Hasan lagi, perencanaan pembangunan di Kota Medan diketahui buruknya sistem. Akibatnya proyek lampu pocong sudah terlaksana dibongkar. Anggarannya berbiaya puluhan miliyar. Selain masyarakat kesal, berapa kontraktor mengalami kerugian besar. ” Nah…hal ini harus dipertanggungjawabkan Bobby Nasution saat walikota, pungkasnya. (MM)