tobapos.co – Menyikapi tingginya angka penyalahgunaan narkoba khususnya sabu-sabu oleh masyarakat Kota Medan, sehingga menjadi peringkat pertama tertinggi skala Propinsi Sumatera Utara, sesuai data dari BNNP Sumut di tahun 2022, sedangkan Sumut tertinggi di Indonesia, diberikan informasi berharga kepada Walikota Medan Bobby Nasution, berharap menantu Presiden Joko Widodo itu mau ikut turun tangan, khususnya dalam menyelamatkan masyarakatnya.
Pasalnya, sesuai informasi dan hasil penelusuran wartawan, bila Bobby Nasution berhasil melakukan penutupan lokasi sarang peredaran narkoba serta penyediaan tempat mengkonsumsinya ini, maka diperkirakan bisa menyelamatkan jutaan masyarakat, generasi penerus bangsa. Sebab lokalisasi gelap narkoba yang satu ini sudah bertahun-tahun tetap eksis dan hingga kini dirasa menjadi yang terbesar di wilayah hukum Polrestabes Medan. Selasa (24/10/2023).
Adapun lokalisasi gelap sarang besar peredaran narkoba plus penyediaan tempat mengkonsumsi sabu-sabu tersebut namanya ‘Jermal 15’, berada di perbatasan administratif Pemerintah Kota Medan dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, namun ternyata, disebut, masyarakat dari Kota Medan lah yang paling mendominasi setiap harinya datang kesana (Jermal 15).
“Per harinya bisa seratusan bahkan lebih pemakai (sabu-sabu) yang datang ke Jermal itu untuk makek Bang, karena 24 jam buka, sekitar 80 persennya ya orang dari Medan, memang itu setahu saya lokasinya (Jermal 15), merupakan wilayah Deli Serdang,” kata sumber.
Baca juga..
Dari tingginya masyarakat asal Medan yang berdatangan untuk mengkonsumsi sabu-sabu di Jermal 15 tersebut, berharap Bobby Nasution mau tergerak hatinya untuk turun langsung menyelamatkan masyarakatnya, seperti yang dilakukannya terhadap banyak lokasi perjudian di Medan, berkoordinasi dengan kepolisian dan BNN, supaya Jermal 15 sebagai lokalisasi gelap peredaran narkoba ditutup selamanya, para bandar ditindak sesuai hukum.
Sedikit diulas tentang keberadaan Jermal 15, bisa bertahan sangat lama, walau pun terdengar beberapa kali digrebek petugas, tetapi tak lama kemudian beroperasi kembali penjualan sabu-sabu dengan penyediaan tempatnya, adalah karena dikelola kartel yang diduga bekerjasama dengan oknum-oknum aparat berwenang itu sendiri.
Tepatnya Jermal 15 dimaksud, berada di lahan garapan, di Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, yang mana secara hukum berada di wilayah Polrestabes Medan, Polda Sumut.
Yang lebih mirisnya, bila diangkat pemberitaan terkait Jermal 15, banyak para pimpinan aparat malah terkesan bungkam ketika dikonfirmasi, begitu juga dengan oknum-oknum wakil rakyat.
Kondisi ini diduga karena besarnya siraman bos kartel narkoba Jermal 15. Bahkan sesuai isu yang berkembang, bos kartel narkoba Jermal 15 merupakan penyandang dana kampanye salah satu parpol dan beberapa politikus. Apalagi Pemilu 2024 sudah di depan mata, pantaslah diduga Jermal 15 lokalisasi narkoba terbesar di Sumut itu seperti dibiarkan, sebab akan butuh biaya besar.
Akan sejauh ini informasi yang didapat mengenai keberadaan sarang besar narkoba Jermal 15, dan yang mengherankan seolah-olah negara, alat negara dan pemerintah bisa ditundukkan kartel narkoba disana, masih banyak lagi bahan informasi yang bisa menggemparkan akan diangkat wartawan, itu semata-mata untuk menyelamatkan generasi bangsa, masyarakat, dari liciknya permainan oknum-oknum yang seharusnya melindungi.
Baca juga..
Sekedar mengingatkan, baru-baru ini akibat pemberitaan media tobapos secara terus-menerus terhadap Jermal 15 dan pengelola narkoba di dalamnya, hingga membongkar fakta adanya bocah perempuan yang dilibatkan dalam menjalankan bisnis narkoba disana, kantor tobapos.co di Jalan Gaperta Ujung, Gang Martabe, Helvetia, Medan diserang teror diduga suruhan bos narkoba Jermal 15.
Satu unit mobil sedan dirusak, kaca belakang dilempar batu besar dari jarak dekat, para pelaku beraksi subuh hari, sekira Pukul 03.15 WIB, (18/10/2023).
Akan aksi teror terbahap kebeasan Pers dan merupakan tindak kejahatan itu, sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan-Polsek Helvetia, namun sampai saat ini, para pelaku belum juga dapat diungkap.
“Belakangn ini memang sering ada orang yang gak jelas gitu wajahnya, pakai helm kaca tertutup, pakai masker mondar-mandir di depan kantor tobapos, sempat terlihat kayak mencatat-catat nomor plat kendaraan yang terparkir disini (kantor tobapos), takut juga jadinya, anak-anak disini kan masih kecil-kecil, ntah ada maksud mereka menyakiti, menculik, jadi ngeri kami,” jelas warga.
Kepada Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda sudah dicoba konfirmasi melalui sambungan seluler. Namun hingga berita ini dimuat lagi, jawaban belum didapat, meski anggotanya beberapa kali terlihat melakukan penyelidikan dengan mengambil rekaman CCTV di lokasi dan menanyai sejumlah warga di sekitar kantor tobapos.
Sedangkan kepada Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Toga Habinsaran Panjaitan, mantan Dir Narkoba Polda Sumut itu membalas sangat singkat, “terimakasih” jawabnya. (TIM/Bersambung/foto-Walikota Medan Bobby Nasution dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda )
1 thought on “Berharap Bobby Nasution Mau Turun Tangan, Selamatkan Masyarakat Dari Lokalisasi Gelap Sarang Besar Narkoba Jermal 15 (7)”