tobapos.co – Pernyataan Wakil Walikota Medan H. Aulia Rachman SE, yang menginginkan pelajar di Kota Medan memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas, tangguh dan berkarakter mendapat dukungan warga Kota Medan, khususnya para orang tua murid (pelajar).
Harapan Aulia Rachman para pelajar harus mendapatkan pengajaran dari guru yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi saat mengajar juga mendapat apresiasi.
Para orang tua murid (pelajar) juga berharap kepada Wakil Walikota Medan agar Kepala Sekolah (Kepsek) di Kota Medan fokus memberikan pembelajaran dengan baik dan benar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pasalnya, sampai saat ini masih ditemui beberapa oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SD dan SMP yang menyalahgunakan jabatannya dengan melakukan pungutan liar (Pungli) serta dugaan penyalahgunaan anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS).
Anehnya, Kepala Dinas Pendidkan Medan Adlan, S.Pd, M.Pd sejauh ini belum mengambil sikap terhadap oknum Kepsek yang bersangkutan.
Padahal Adlan sudah mengetahui kasus Pungli dan dugaan penyalahgunaan anggaran Dana BOS yang dilakukan kedua oknum Kepsek tersebut.
Adlan justru melempar permasalahan itu ke Kabid pada saat kasus tersebut hendak di konfirmasi wartawan kepadanya.
Sejalan dengan program kerja Walikota Medan tersebut, aliansi masyarakat Kota Medan berharap kepada Walikota Medan Bobby Afif Nasution agar mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan, S.Pd, M.Pd.
“Sejak menjabat sebagai Kadis Pendidikan Medan, Adlan sama sekali tidak punya terobosan terkait program kerjanya dalam memajukan dunia pendidikan SD dan SMP di Kota Medan,”beber masyarakat Medan kecewa.
Banyaknya pengaduan dari masyarakat kepada Wakil Walikota Medan bahwa kesejahteraan guru honorer selama ini sangat memprihatinkan menjadi bukti, bahwa Kadis Pendidikan Medan seperti tidak becus memimpin dunia pendidikan di wilayahnya.
Terkait temu ramah yang dilakukan Wakil Walikota Medan dengan para Kepala Sekolah UPT SD dan SMP Negeri se-Kota Medan di Balai Kota Medan, pada Senin (22/3/2021) kemarin, merupakan langkah yang baik guna mengetahui permasalahan yang terjadi selama ini.
“Saya minta kepada seluruh kepala sekolah agar memperhatikan kesejahteraan para tenaga pendidik, terutama guru honorer. Karena gaji yang diterima setiap bulannya sangat kecil,”tegas Aulia.
Saat temu ramah itu Wakil Walikota juga meminta para Kepala Sekolah agar mempelajari petunjuk teknis (Juknis) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI terkait pembayaran gaji guru honorer.
Dengan demikian, para guru honorer ke depannya dapat mengajar dengan tenang dan penuh imanjinasi sehingga menghasilkan siswa yang berkualitas.
Didampingi Asisten Umum sekaligus Plt Inspektur Kota Medan Renward Parapat, Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Khairul Syahnan dan Kadis Pendidikan Adlan, Wakil Walikota menegaskan, bahwa mulai saat ini tidak mau mendengar lagi ada pungut memungut dalam dunia pendidikan di Kota Medan.
Bahkan menurut Aulia, tidak sedikit guru yang dipersulit ketika hendak naik pangkat apabila tidak memberikan uang terimakasih.
Oleh karenanya, Wakil Walikota me-warning seluruh Kepala Sekolah untuk tidak mempersulit para guru lagi, terutama guru honorer.
Apabila kedapatan, sanksi tegas berupa pencopotan langsung dijatuhkan tanpa peduli siapapun yang membekingi Kepala Sekolah tersebut.
Hal itu dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kota Medan,”ungkapnya. (Sofar Panjaitan)