Pindahkan Kabel saat Hujan, Pekerja Jaringan Listrik Tewas Tersetrum

Peristiwa

tobapos.co – Seorang pekerja jaringan listrik di Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) tewas saat memindahkan kabel. Korban memindahkan kabel saat hujan turun.

Korban diketahui bernama Aswan Tanjung (43), warga Jalan Sutan Muh. Arif, Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan, AKP Bambang Priyatno, mengatakan korban diduga meninggal dunia karena kesetrum saat akan memindahkan kabel pada Selasa,(26/10/2021) sekitar pukul 18.30 WIB di Komplek Perumahan DPRD di Kelurahan Sidangkal. Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

“Korban memindahkan kabel listrik tersebut dalam keadaan hujan. Saat korban mengerjakan memindahkan kabel di atas plafon tiba-tiba tersengat arus listrik dan ada suara menjerit,” kata APK Bambang, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga :   Kasus Naik ke Penyidikan, Rachel Vennya Terancam 1 Tahun Penjara

Bambang menambahkan, insiden yang merenggut nyawa korban bermula ketika saksi Riski (51) meminta korban untuk memindahkan kabel listrik di kediamannya.

Korban pun mengerjakan untuk memindahkan kabel listrik tersebut. Dia kemudian naik ke plafon rumah untuk membenahi kabel listrik. Namun sayangnya, korban melakukannya saat turun hujan.

Tiba-tiba korban tersengat arus listrik dan ada suara korban. Saksi yang berada di lokasi sempat memanggil korban. Tetapi tidak ada jawaban.

“Saksi yang berada di bawah memanggil korban. Namun tidak ada sahutan, lalu saksi naik untuk melihat korban. Dia melihat korban sudah tergeletak di plafon dengan kondisi meninggal dunia, lalu saksi membawa korban ke RSUD Padangsidimpuan,” katanya.

Baca Juga :   Terkait Mafia Tanah, Kelompok Tani Kecamatan Mandoge Unjuk Rasa di Kantor Bupati Asahan

Dari pemeriksaan terhadap fisik korban, kata Bambang, didapati luka lecet pada pipi kiri korban dengan diameter 0,5 cm. Kemudian luka lecet pada siku kiri diameter 3 cm, dan luka sengat listrik tidak beraturan pada telapak tangan kiri tepatnya di bawah jari kelingking.

“Kita tidak melakukan penyelidikan atas peristiwa ini karena keluarga korban bermohon agar korban tidak diotopsi,” katanya. (REP/sumut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *