tobapos.co – Sejak Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Salib Kasih Siatas Barita Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Selasa, 30 Juli 2019 lalu, wisata religi itu kini menjadi ramai dikunjungi dari segala penjuru negeri.
Namun sayangnya, wisata rohani yang dibuat untuk mengenang jasa missionaris agama Kristen dari Jerman DR. Ingwer Ludwig Nomensen tersebut dinodai oleh aktivitas judi toto gelap (Togel) dan judi mesin ketangkasan tembak ikan.
Bila kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan membawa citra buruk terhadap kunjungan wisata iman yang kini menjadi ikon Kota Tarutung.
Sehingga, sejatinya Pemkab Tapanuli Utara harus peka dan peduli dalam mengambil sikap demi menjaga tatanan kehidupan masyarakat Batak yang selama ini dikenal religius.
Sebagai pemangku wilayah dalam menjaga keamanan dan menumpas segala bentuk kegiatan ilegal yang melanggar hukum, Kapolres Tapanuli Utara AKBP Jonner MH Samosir, SIK seyogianya harus pula memberantas segala bentuk perjudian yang ada di wilayah hukumnya tanpa terkecuali.
Akibat diduga maraknya permainan judi togel di Tapanuli Utara belakangan ini, akhirnya menjadi perbincangan hangat di masyarakat luas.
Menurut informasi yang beredar, bos judi togel kode “NGL” yang beredar di Tapanuli Utara disebut sebut berinisial KRD.
“KRD bos judi togel kode NGL di Taput ini. Dia yang masih tetap maen sampai sekarang,” ujar Simangunsong kepada tobapos.co belum lama ini.
Simangunsong mengungkapkan, pada awal Irjen Pol Martuani Sormin menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara, togel KRD sempat tutup selama beberapa bulan.
“Saat pertama kali Pak Martuani Sormin jadi Kapolda Sumut, togel KRD sempat tutup dan beberapa anggotanya ditangkap orang Polda. Belakangan KRD maen lagi,”ungkapnya.
Beberapa warga menyebutkan, sejak adanya aktivitas judi togel dan judi ketangkasan tembak Ikan tersebut, membuat para kaum ibu menjadi resah dan merasa sedih
“Gimana gak sedih dan resah inang-inangnya, karena suami dan anaknya yang selama ini rajin bekerja sekarang jadi malas dan kerap nongkrong di kedai tuak membahas togel,” ujar warga serentak.
Bisnis judi togel kode “NGL” tersebut disebut lagi mampu meraup omset hingga ratusan juta setiap minggunya.
Untuk memuluskan peredaran judi yang saat ini marak di Taput tersebut, KRD diduga sanggup memberikan ‘siraman rohani’ hingga puluhan juta rupiah kepada petugas.
“Wajar saja judi togel yang dilarang agama dan melawan hukum itu beroperasi lagi di Taput ini. Selain judi togel, KRD juga punya mesin judi tembak ikan. Ada lima titik lokasinya,”bebernya.
Ironinya lagi, KRD secara terang-terangan mengabaikan intruksi Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin dalam memberantas judi togel dan Narkoba di Sumateta Utara.
“Kita khawatir nantinya akan terjadi masalah sosial yang berdampak pada kehidupan dan ekonomi masyarakat.”
“Untuk itu kami berharap kepada Pak Martuani Sormin agar memberantas habis segala bentuk judi di Taput ini, dan menangkap KRD. Kita khawatir nantinya akan menjadi masalah. Jadi sebaiknya ditutup saja,”harapnya.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran dan informasi warga Sukadono, bos judi togel kode “NGL” dan judi tembak ikan berinisial KRD tersebut berdomisili di Jalan Pemasyarakatan Kelurahan Tanjunggusta Medan.
KRD bahkan disebut-sebut memiliki sebuah cafe mewah berikut doorsmeer yang berada tidak jauh dari Tol Medan – Binjai. (Sofar Panjaitan)