tobapos.co – Ketua Gerakan Anak Sumatera Anti Kedzoliman (GASAK) Nanda Erlangga meminta DPRD Asahan segera melakukan paripurna pencopotan Bupati Asahan, karena tidak memiliki hati nurani serta dinilai memimpin Asahan. Pasalanya, Bupati Asahan tidak mengutamakan pembangunan infrastruktur. Sehingga masih banyak lagi masyarakat Asahan tidak mendapatkan kenikmatan pembangunan mulus.
“DPRD Asahan segera lakukan paripurna mencopot Bupati Asahan karena gagal memimpin Asahan dengan baik,”tegas Nanda Erlangga, Selasa (23/5/2023).
Tidak hanya itu, Bupti Asahan lebih mengutamakan pestapora bernari bersama pejabat Pemkab Asahan dari pada melihat ke rumah duka korban kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak di Jalan Ir Juanda Gambir Baru, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.
“Kami sangat menyayangkan, dimana hati nurani Bupati Asahan jika lebih mengutamakan pesta pora daripada mengunjungi rumah duka,” ungkap Nanda Erlangga.
Diketahui, berketepatan hari ulang tahun Bupati Asahan Senin (22/05/2023). Terjadinya peristiwa memilukan, dimana seorang mahasiswi tewas terlindas truk tangki minyak saat menghindari jalan rusak di Jalan Ir Juanda Kisaran. Peristiwa tersebut mengundang aksi simpatisme mahasiswa Asahan sehingga melakukan doa bersama di lokasi tempat kejadian, Selasa (23/5/2023).
Setelah melakukan aksi doa bersama Nanda Erlangga selaku Ketua GASAK didampingi rekan mahasiswa selaku penanggung jawab aksi tersebut, Alkarim Situmorang langsung menggelar aksi unjuk di kantor DPRD Asahan dan Bupati Asahan.
Namun sangat disayangkan jika aksi tersebut tidak diterima DPRD Asahan. Dalam tuntutan mereka di gedung DPRD Asahan, meminta segera melakukan paripurna pencopotan Bupati Asahan dari jabatannya karena banyak kegagalan yang terjadi dimasa kepemimpinannya.
Alkarim Situmorang dalam hal ini juga menyampaikan aspirasi ke kantor Bupati Asahan atas kekecewaan mereka terhadap Bupati Asahan yang tidak perduli dengan infrastruktur jalan. Bahkan hari ini Bupati Asahan hanya perduli dan fokus membangun menara yang memakan anggaran sebanyak Rp20 Miliar.
“Jika Pemkab Asahan fokus membangun menara di Masjid Agung, maka kami minta menara tersebut dinamakan menara Dea Amelia Putri, mengingat peristiwa kecelakaan memakan korban jiwa seorang mahasiswi,”ujar Alkarim sambari mengatakan bahwa Pemkab Asahan harus lakukan koordinasi baik dengan Pemprov Sumut untuk pembangunan.
Dikesempatan itu juga Asisten 2 Pemkab Asahan Oktoni Eryanto menerima aspirasi mahasiswa dan akan melakukan tindakan terhadap jalanan yang rusak sehingga infrastruktur bisa membaik. (Ridho)