tobapos.co – Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin, mengungkapkan keterlibatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dalam peristiwa rusuh demonstrasi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di Medan, Kamis (08/10/2020).
Hal itu disampaikan Kapolda dalam pertemuan bersama sejumlah pimpinan buruh Sumut yang dikumpulkan Gubernur Edy Rahmayadi, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Senin pagi (12/10/2020).
Kapolda Martuani Sormin dalam paparannya itu bahkan mengatakan Ketua KAMI Medan atas nama Hairi Amri telah ditangkap kepolisian. Adapun peran Hairi Amri adalah menyuplai logistik.
Namun tidak disebutkan kapan dan dimana penangkapan itu dilakukan. Namun Kapolda mengatakan sudah ada penetapan tersangka.
“Sudah kami tetapkan menjadi tersangka,” sebutnya menjawab wartawan usai pertemuan.
Berapa orang yang terlibat dari KAMI, Kapolda Martuani tidak merincinya. “Ah nanti untuk keterangan berikutnya, mohon maaf dulu,” kata Martuani.
Kapolda menegaskan, keterlibatan KAMI dalam demo rusuh penolakan UU Ciptaker di Medan itu. “Sampai saat ini sudah kita buktikan dan kelompok itu memang ada,” tegas Kapolda.
Sebelumnnya dalam paparannya di pertemuan itu, Kapolda mengungkap adanya keterlibatan kelompok KAMI pada demo yang berlangsung rusuh itu.
“Apa yang menarik dari peristiwa Medan. Ada keterlibatan yang sudah bisa kita buktikan secara yuridis keterlibatan kelompok KAMI, kesatuan aliansi membela Indonesia,” ujar Martuani.
“Dan semua ada 20 keterlibatan KAMI Medan dan KAMI Medan News,” ujar mantan Kapolda Papua Barat itu.
Selain keterlibatan KAMI, ada keterlibatan juga Klinik Siti Khodijah mengangkut pengunjuk rasa dengan ambulans. “Kita bisa tangkap. Kemudian bom molotov,” ungkap Kapolda.
Selain itu ada 177 alat komunikasi yang digunakan para pelaku. “Berarti ini terstruktur. Ada komandannya, ada pengendali,” ungkap Kapolda lagi.
Dan sesuai perintah, keterlibatan KAMI itu akan ditangani Mabes Polri. “Mohon ijin Bapak Gubernur, petunjuk dari Bapak Kapolri, untuk penanganan kasus yang terlibat dengan KAMI, akan ditarik ke Jakarta,” kata Martuani.(rep/mbc)