tobapos.co – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar aparat tidak terprovokasi untuk berlaku anarkis terhadap masa aksi yang tengah demo menolak RUU Ciptaker di Patung Kuda, Monas Jakarta Pusat.
Menurutnya aparat kepolisian harus sigap dan berlaku persuasif terhadap pendemo yang tengah menyuarakan aspirasinya sebagai bagian dari masyakarat Indonesia.
“Kami berharap aparat tidak terprovokasi. Jadi kami mengapresiasi, aparat yang siap, sigap disiplin dan persuasif memperlakukan para pendemo,” kata Ariza kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Ariza menjelaskan bahwa dalam setiap aksi demonstrasi wajar jika ada saja yang berupaya menyusup dan memprovokasi agar pendemo dan aparat bentrok dan chaos. Karenanya aparat butuh kesabaran.
“Karena disetiap aksi-aksi demo biasanya ada saja yang menyusup, yang ditunggangi atau ada yang emosi daripada aksi aksi unjuk rasa,” ujarnya.
Diketahui, sebelumnya pada Kamis (8/10/2020) lalu ribuan masa aksi yang terdiri dari elemen mahasiswa, buruh dan masyarakat menggelar aksi demo penolakan terhadap RUU Ciptaker di sejumlah titik lokasi di Jakarta.
Aksi yang berujung chaos tersebut, ternyata mengakibatkan banyak pendemo luka-luka dan ribuan lainnya ditangkap aparat kepolisian. Tak hanya itu, sejumlah wartawan pun turut menjadi korban kekerasan dan penangkapan.
Sementara itu, hari ini gelaran aksi penolakan RUU Ciptaker ini kembali dilakukan oleh sejumlah ormas Islam, diantaranya alumni 212, GNPF ulama dan FPI di Patung Kuda Monas Jakarta Pusat. (TP 2)