tobapos.co – Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta seluruh pihak tetap waspada pada ancaman penularan Covid-19, meski DKI masuk dalam kategori kota yang terbebas dari zona merah.
Ia mengatakan, risiko penularan menjadi rentan mengingat Jakarta menjadi lokasi transit pekerja dari daerah penyangga. Karena itu, ia mengimbau agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta kepala daerah penyangga bersinergi membentuk kebijakan khusus untuk mengatur pergerakan warga untuk keluar masuk Jakarta.
“Syarat sertifikat vaksin itu menjadi penting dan pengawasannya itu harus benar-benar diperketat di transportasi menuju Jakarta. Di sini harus ada sinergi dari masing-masing kepala daerah. Supaya aturan di lapangan juga jelas dan petugas juga harus tegas. Tidak ada pengecualian,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/08/2021).
Penerapan perpanjangan PPPKM level 4, 3, dan 2 sejak 2 Agustus 2021 di Pulau Jawa-Bali meninjukkan hasil yang cukup memuaskan. Sejumlah daerah tercatat mengalami penurunan kasus penularan aktif Covid-19. Salah satunya DKI Jakarta.
Dari total 34.417 RT di Jakarta, sebanyak 349 RT di diantaranya berstatus zona oranye, 24.001 RT merupakan zona hijau, dan tujuh RT masih berstatus zona merah. Sementara untuk persentase keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid untuk ruang isolasi sebesar 33 persen, adapun untuk ruang ICU masih terpakai 59 persen. Dengan data tersebut DKI Jakarta dapat dikategorikan sebagai daerah berstatus zona hijau.
Pras sapaan karib Prasetio menyampaikan, resiko melonjaknya kembali kasus penularan aktif Covid-19 di Jakarta tak terlepas dari kepadatan penduduk. Apalagi Jakarta masuk ke dalam kategori minim kesadaran akan kepatuhan menjaga jarak.
“Karena itu ketegasan petugas menjadi vital di sini. Petugas harus memastikan semua orang yang masuk Jakarta telah divaksin. Begitu pun pengawasan pada setiap aktivitas agar sesuai pada protokol kesehatan,” ungkapnya.
Politikus PDI Perjuangan itu juga menekankan agar penerapan 3T (testing, tracing, dan treatmen) tetap digalakkan Satgas Covid-19 DKI Jakarta. Upaya tersebut menurutnya menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pengendalian pandemi di Ibukota.
“Sebab kita tetap tidak bisa mengandalkan kesuksesan vaksinasi dosis pertama di Jakarta. Selama penerapan 3T dan protokol kesehatan di lapangan masih minim, Jakarta masih akan rentan apalagi dengan mutasi varian-varian baru,” tandas Pras. (TP 2)