tobapos.co – Bung Karno pernah berpesan “Jangan sekali-kali melupakan sejarah!”. Harusnya Pemprov DKI Jakarta menjaga dengan baik wejangan tersebut. Khususnya dalam pelaksanaan pembangunan termasuk revitalisasi halte Transjakarta Bundaran HI.
“Revitalisasi halte busway Bundaran HI ini merugikan banyak orang. Sebagai pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta, saya akan memanggil PT Transjakarta dan SKPD terkait untuk menjelaskan pelaksanaan revitalisasi halte Transjakarta Bundaran HI ini,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Selasa (04/10/2022).
Bayangkan, kata Pras – sapaan akrab Prasetio Edi Marsudi, betapa bangganya pemerintah dan rakyat Indonesia ketika Monumen Selamat Datang didirikan ketika itu. Patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan itu bukan sekedar pajangan.
“Namun lebih kepada bahwa Indonesia pantas diperhitungkan di kancah dunia dengan kesiapannya menggelar perhelatan pesta olahraga se-Asia yang ke-4,” ujar politisi PDI Pejuangan ini
Dengan gambaran sejarah tersebut, tandas Pras, kemudian apa sepadan jika arah tepat lambaian tangan sepasang manusia pada Monumen Selamat Datang sengaja dihalangi dengan alibi revitalisasi?. (TP 2)