tobapos.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada akhirnya tidak lagi menampilkan grafik data perolehan suara Pilpres dan Pileg di Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) dengan situs https://pemilu2024.kpu.go.id terpantau sejak Selasa (05/03/2024).
Sirekap KPU membuat kegaduhan dan kebingungan di masyarakat. Data yang ditampilkan diluar dari hitungan tidak valid jika dibandingan dengan C1 yang diupload. Ini terjadi di Pilpres maupun Pileg dan yang sangat terlihat sejak awal salah satunya pada Daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri.
Di awal-awal kenaikannya ratusan, ribuan, kemudian puluh ribuan tapi tiba-tiba tiga empat hari sudah ratusan ribu, rata hampir kebanyakan Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta II setelah jadi kegaduhan barulah angka tersebut berubah lagi jadi puluhan ribu, ini sangat aneh jika dibandingkan dengan hasil C1 yang diupload di website Sirekap tersebut juga ujar Pengamat Politik, Samuel F Silaen kepada redaksi, Rabu (07/03/2024).
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), ”Harusnya dalam website Sirekap tersebut sejak awal hanya menampilkan foto formulir model c hasil plano saja seperti sekarang ini. Tidak perlu total keseluruhan karena sistem tidak membaca foto tersebut dengan benar, hanya jadi membuat keributan disana sini dan para Caleg juga akhirnya banyak melakukan hitung sendiri C1 nya,” imbuhnya.
Beredar di sosial media seperti X, Instagram dan juga tiktok bahwa yang berpotensi duduk di Senayan Dapil DKI Jakarta II adalah (1) Hidayat Nur Wahid dari PKS, (2) Himmatul Aliyah dari Gerindra, (3) Once Mekel dari PDI Perjuangan, (4) Uya Kuya dari PAN, (5) Ida Fauziyah dari PKB, (6) Prasetyo Edi Marsudi dari PDI Perjuangan dan kursi ke (7) diisi oleh Abraham Sridjaja.
Melihat prediksi dari hasil C1 per 5 Maret 2024 yang beredar tersebut kemungkinan besar betul, mungkin ini hasil hitung C1 yang dikumpulkan oleh salah satu Caleg di DPR RI DKI Jakarta II, banyak nama-nama yang sudah tidak asing lagi seperti Hidayat Nur Wahid, Himmatul Aliyah sebagai pertahana, kemudian artisnya Once Mekel dan Uya Kuya yang banyak punya fans atau followers, lalu Abraham Sridjaja yang spanduk balihonya banyak dimana-mana. Dan yang terakhir ada Menteri Ida Fauziyah dan Ketua DPRD DKI Jakarta dua periode Prasetyo Edi Marsudi,” ucap mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
“Kalau Hidayat Nur Wahid, Himmatul Aliyah sebagai pertahana kita sudah lihat kerja-kerjanya selama berapa tahun, yang menarik ada Menteri Ida Fauziyah dan Ketua DPRD DKI Jakarta dua periode Prasetyo Edi Marsudi, mereka berdua memang telah bekerja di pemerintahan dan banyak terbukti kerjanya apalagi Prasetyo yang sudah puluhan tahun di DPRD DKI Jakarta pasti paham betul Dapilnya. Kalau artis saya no comment, kita liat saja ketika nanti mereka duduk di Senayan,” pungkasnya. (TP 2)