tobapos.co – Panitia Khusus Kawasan Berikat Nusantara (Pansus KBN) DPRD Provinsi DKI Jakarta memanggil PT Karya Tekhnik Utama (KTU) selaku rekan perusahaan PT KBN untuk memberikan keterangan terkait proporsi saham di dalam PT Karya Citra Nusantara (KCN).
Ketua Pansus KBN DPRD DKI Pandapotan Sinaga mengatakan pasalnya kedua belah pihak memiliki pengakuan berbeda terkait proporsi saham yang menimbulkan konflik cukup pelik sejak tahun 2015 lalu.
“Menurut versi mereka (PT KTU) proporsi saham yang berlaku saat ini adalah 85% KTU dan 15% KBN. Tapi kemarin kalau KBN mengaku sudah mengeluarkan akte pendirian perusahaan sehingga proporsi sahamnya masing-masing 50%. Makanya mau gali dulu data-data kebenarannya,” kata Sinaga (foto) politisi PDIP itu di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Usai mendapatkan keterangan, Sinaga mengaku akan segera meninjau lokasi sengketa dan mempertemukan kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan ini secepatnya.
“Makanya nanti akan kita amprokin aja. Minggu depan kita undang semua. Tapi sebelumnya kita mau tinjau dahulu ke lapangan untuk mengecek langsung secara detail. Ini bukan hanya persoalan sahamnya saja, kita berjung untuk kepentingan rakyat dan melindungi aset negara,” ungkap Sinaga.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT KTU Widodo Setiadi menjelaskan bahwa perjanjian addendum III terkait porsi kepemilikan saham masing-masing 50% itu sudah dibatalkan oleh Mahkamah Agung (MA) sehingga tidak berlaku.
“Kalau kami menganggap yang berlaku masih 85% (KTU) dan 15% (KBN) karena sudah ada pembatalan meskipun belum RUPS, karena setiap kami mengundang untuk RUPS mereka menolak dengan alasan masih ada dispute (perselisihan) yang belum selesai. Sebab setelah MA membatalkan, mereka mengajukan PK (peninjauan kembali),” terang Widodo.
Widodo berharap Pansus KBN DPRD bisa membantu polemik ini dengan memberikan rekomendasi terbaik yang tidak merugikan pihak manapun.
“Kami berharap Pansus bisa membuka tabir ini dan bisa memberikan rekomendasi yang baik buat semua pihak. artinya menguntungkan semua pihak, bisa mempercepat kepastian kami dalam berinvestasi,” tandasnya. (TP 2)