Ini Kata Wagub DKI, Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun Masih Dikaji

Pemerintahan

tobapos.co – Pemprov DKI Jakarta masih menunggu hasil kajian soal vaksinasi COVID-19 bagi warga yang berumur 12 hingga 17 tahun. 

Sebab kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria, saat ini vaksin yang diperuntukan untuk anak-anak tengah digodok. 

“Masih dalam proses kajian, nanti kita tunggu saja,” ujar Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (29/06/2021). 

Mantan Anggota DPR RI ini mengungkapkan, pihaknya tak mau berkomentar lebih jauh terkait vaksinasi untuk masyarakat di bawah 18 tahun, karena belum ada hasil kajiannya. 

“Masih kita tunggu hasilnya,” papar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini. 

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui vaksin Sinovac untuk warga berusia 12-17 tahun. 

Baca Juga :   Dinilai Kompeten, Anies Lantik Firmansyah Jadi Sekretaris DPRD

Adapun rekomendasi penggunaan vaksin Sinovac untuk usia 12-17 tahun tertuang dalam surat BPOM yang dialamatkan kepada PT Bio Farma, Bandung Jawa Barat.

Surat rekomendasi itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat dengan Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin COVID-19 yang diselenggarakan pada 26 Juni 2021.

Dalam surat yang dikeluarkan pada 27 Juni 2021 itu, BPOM menuliskan sejumlah pertimbangan hingga akhirnya vaksin itu dapat digunakan anak dengan usia 12-17 tahun. Antara lain: 

– Profil imenogenisitas dan keamanan pada dosis medium (600 SU/05 mL) lebih baik dibanding dosis rendah (300 SU/05mL)

– Dari data keamanan uji klinis Fase I dan Fase II, profil AS sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun

Baca Juga :   P0R Dharma Wanita, Pj Teguh Minta Olahraga Jadi Budaya Hidup Sehat

– Jumlah subjek pada populasi < 12 tahun belum cukup untuk memastikan profil keamanan vaksin pada kelompok usia tersebut

– Munogenisitas dan keamanan pada populasi remaja 12-17 tahun diperkuat dengan data hasil uji klinik pada populasi dewasa karena maturasi imun pada remaja seusai dengan dewasa

– Data epidemiologi COVID-19 di Indonesia menunjukkan mortalitas tinggi pada usia 10-18 tahun sebesar 30 persen

BPOM juga menyarankan melakukan uji klinik yang melibatkan jumlah subjek lebih banyak dan dilakukan bertahap menurut kelompok umur dimulai dari 6-11 tahun dan dilanjutkan dengan 3-5 tahun. (TP 2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *