tobapos.co – Setelah berapa lama terhenti, berita perjalanan terbentuknya asosiasi pedagang obat-obatan tradisional Cina dan kosmetik diduga ilegal yang hingga kini terus berlangsung di Kota Medan, Sumut kembali akan dilanjutkan. Rabu (20/1/2021).
Apalagi, para pejabat institusi yang berkompeten baru berganti yakni Kombes Cornelius Wisnu Adji Pamungkas saat ini menjabat Dir Narkoba, Kombes John Carles Edison Nababan Dir Reskrimsus Polda Sumut dan begitu pula Kepala BBPOM di Medan Bagus Kesuma Dewa pindah tugas.(foto-ilustrasi)
Diberitakan sebelumnya, di akhir tulisan : Atas saran ‘Ko Eddy Yanto’, Dedi merangkul ‘Ko Wahab’. Mendapat kabar tersebut para pedagang merasa lega dan mereka bisa berniaga dengan tenang. Hanya dalam hitungan bulan, di tahun 2019 serangan serentak terjadi hingga Dedi dan Wahab bertikai dan akhirnya asosiasi bubar…Judul : BEGINI AWAL CERITANYA : Selain Dari Para Pengusaha Toko Obat Tradisional Cina, Toko Penjual Kosmetik Diduga Ilegal Di Medan Juga Berikan Uang Suap Melalui Dian yang terbit pada 10 November 2020 lalu.
[Lanjutan..] Setelah asosiasi (pedagang obat-obatan dan kosmetik diduga ilegal di Medan, Sumut), bubar namun kelompok kecil yang dipimpin oleh Ko Al??g, Abun dan lainnya aman dari gangguan, sebab mereka dikenal dengan tipe yang orang berpartisipasi dan menghargai.
Namun di kelompok yang sempat bersatu dalam asosiasi kosong, mereka ‘galau bercampur takut’ hingga beberapa dari pemilik usaha mencari -cari sosok yang bisa melindungi dan yang pasti memiliki oknum aparat sebagai ‘back up’ yang kuat.
Mereka juga sadar, kekosongan pemimpin asosiasi menyebabkan kerugian di kedua belah pihak, baik pedagang maupun pengurus asosiasi. Lalu, disodorkanlah nama Dian, dan akhirnya sejak sekitar pertengahan 2020 hingga kini tahun 2021 berhasil menggantikan Dedi.
Diketahui, ada sekitar 54 toko obat di Kota Medan dan 16 toko kosmetik bergabung dalam asosiasi yang dipimpin Dian. Mereka menitip sejumlah uang kepada Dian dengan guna menyuap oknum – oknum petugas.
Adapun totalnya uang yang dikumpulkan Dian disebut Rp169,5 juta, sekitar Rp113,5 juta dari pengusaha obat-obatan tradisonal Cina dan sekitar Rp56 juta dari para pemilik toko pedagang kosmetik yang diduga menjual produk ilegal. Bayangkan berapa kerugian negara dari sektor PNBP setiap tahunnya?
Setelah terkumpul, paling lambat setiap bulan di tanggal 10, uang diduga suap itu harus disetorkan ke oknum-oknum petugas. Terkait ini, belum dilakukan konfirmasi kepada pejabat terkait yang baru duduk, namun akan segera dilakukan. (TP)