tobapos.co — Setengah abad yang lalu masyarakat tradisional di Desa Tavanggeli, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, membuat rumah pohon di tengah hutan, agar bisa berteduh dari panas dan hujan dengan nyaman.
Rumah pohon juga menjaga keselamatan mereka dari ancaman musuh dan binatang buas.
Saat ini, rumah pohon di Desa Tavanggeli dikembangkan menjadi tempat wisata budaya, alam, serta edukasi.
Pengelola wisata rumah pohon di Desa Tavanggeli juga mengharapkan dukungan pemerintah untuk mengembangkan objek wisata tersebut.
“Kami butuh dukungan Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemerintah Provinsi Sulteng untuk pengembangan sarana dan prasarana di kawasan objek wisata ini,” kata Kepala Desa Tavanggeli Nius M Yompiua di Pinembani, Donggala, Minggu (14/2), seperti yang dikutip dari ANTARA.
Dia menjelaskan pengembangan objek wisata alam yang dirintis pada akhir 2020 itu menggunakan dana swadaya masyarakat yang didukung pemerintah desa setempat, sebagai salah satu upaya mewujudkan arah pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Donggala.
Sebanyak 12 rumah gubuk yang dibangun di atas batang pohon kokoh itu, kata dia, mengusung konsep kearifan lokal dengan menggunakan material yang bersumber dari alam, baik tiang, lantai, dinding maupun atapnya.
Selain menjadi objek wisata, kata dia, rumah pohon ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat edukasi pendidikan dalam memahami budaya masyarakat setempat sebagai salah satu kearifan lokal yang ada di Provinsi Sulteng.
Menurut dia, kehadiran pemerintah kabupaten maupun provinsi ikut terlibat mengembangkan objek wisata ini sangat dibutuhkan, sebab masih perlu pembenahan sarana dan prasarana agar wisatawan berkunjung dapat terfasilitasi dengan baik.
“Kalau hanya mengharapkan swadaya masyarakat mungkin tidak akan cukup, maka kehadiran pemerintah sangat penting. Beberapa waktu lalu pihak Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sudah meninjau desa ini sekaligus lokasi objek wisata tersebut,” ucap Nius.
Kepala bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Donggala Johan Dwirisyanto mengatakan, objek wisata rumah pohon menjadi salah satu prioritas pihaknya di tahun anggaran 2021.
Bahkan, pihaknya juga ikut membantu promosi lewat jaringan mereka maupun melalui media sosial dan sarana lainnya, sekaligus bersinergi dengan pemerintah Desa Tavanggeli dalam rangka memberikan pembinaan lewat pelatihan kepada masyarakat untuk disiapkan menjadi pemandu wisata.
“Di Donggala, rumah pohon merupakan objek wisata baru, karena selama ini kami konsentrasi pada objek wisata bahari,” ujar Johan.
(sumbercnn)