tobapos.co – Tim Futsal Faschomer FC Medan sebanyak 24 orang mengikuti pertandingan Grand Champion Piala Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) 2022 yang digelar di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (17/12/2022).
Rasa bangga membawa pulang piala setelah berlaga dengan susah payah, alhasil mengharumkan citra olahraga Medan Sumatera Utara. Namun dibalik itu berakhir dengan rasa pahit.
“Inilah kenyataan yang kami terima, telah berupaya keras mengharumkan nama Kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, kini harus menderita, ditelantarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Malik merupakan manajemen tim futsal, diamini pelatih Eko kepada wartawan dari Bekasi, Minggu, (18/12/2022).
“Ya pak, tim kami senang tapi pahit, karena kami tidak bisa pulang disebabkan biaya beli tiket tidak diberikan yang membawa kami,” sambung Malik.
“Bukan itu saja, kami ditelantarkan tanpa ada perhatian oknum Anggota DPRD Sumut MF di Bekasi sejak mengikuti pertandingan sepak bola futsal piala AAFI tahun 2022.
Bahkan sampai selesai hingga menang di final, anak-anak tim futsal tidak menerima dana apapun, baik ongkos pergi sebesar Rp 1,5 juta per orang dipungut.
Sepeserpun biaya untuk tim tidak difasilitasi, mulai biaya menginap, biaya makan dan biaya beli tiket pulang ke Medan tidak diberikan,” terang Malik.
Diungkap Malik lagi dari awal keberangkatan, “Tim futsal Club Faschomer FC Medan telah mengadakan diskusi bersama seorang anggota DPRD Sumut MF sebagai owner. Diskusi itu dihadiri pengurus club dan keluarga serta orang tua anak-anak dari club futsal.
Ketika itu, kesimpulan ada komitmen dan kesepakatan antara club futsal dengan owner, yaitu anggota dewan yang terhormat tadi.
Bapak dewan yang terhormat itu bersedia memfasilitasi segala biaya keperluan club futsal mengikuti piala AAFI 2022 di Bekasi
Tapi apa yang terjadi, semua kesepakatan diabaikan. Mirisnya ketika diminta uang pembiayaan ke owner itu, Saya ( Malik) mendapat tekanan. Melalui telepon perdebatan terjadi, Saya pun dimaki-maki bahkan oknum Anggota DPRD itu berucap kata-kata kotor,” ungkap Malik.
Disampaikan Malik lagi, “Malam ini tidak ada solusi dari owner, kami disuruh pulang naik bis dengan biaya hanya Rp5 juta. Jumlah personil ada 24 orang. Tentulah tidak cukup. Lagi pula kalau naik bis, bagaimana makan anak-anak,” kesal Malik.
“Sudah tiga hari tim kami di Bekasi ini, namun tak ada pihak manapun yang memperhatikan. Diperparah lagi terkait kesehatan anak-anak mengkhawatirkan. Saya sangat khawatir disebabkan tekanan,” sebut Malik menambahkan.
“Oleh karena itu, melihat kondisi yang mereka alami, mohon kepada Pemerintah agar segera turun tangan. Tolong kami pak Walikota, Bobby Nasution dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, selamatkan tim futsal kami dari pendzoliman ini,”
“Janganlah biarkan kami menderita, padahal kami sudah mengharumkan Medan dan Sumatera Utara,” harap Malik menutup pembicaraan dengan wartawan.
Sementara itu, inisial FM yang coba dikonfirmasi wartawan melalui nomor selulernya terkait apa yang disampaikan Malik, hingga berita ini dimuat, belum memberikan penjelasan. Selain Malik dan para pelatih, para orangtua dari pemain di tim futsal tersebut memohon bantuan Pemko Medan melalui Walikota Bobby Nasution dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. MM
1 thought on “Tim Futsal Medan Terlantar Di Bekasi, Orangtua Mohon Bantuan Walikota Bobby dan Gubsu Edy”