tobapos.co – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni dituding cawe-cawe. Pasalnya pemberian penghargaan terhadap PJ Bupati/Walikota Se Sumut dinilai terlalu dini.
Ungkapan penghargaan tersebut sangat menunjukkan ada sesuatu yang janggal berdemokrasi, sebab pelaksanaan pemilihan belum selesai. “Masih ada tiga hari lagi pelaksanaan pemilihan ke TPS yakni pada 27 November 2024.
Seperti dikutip dari siaran Diskominfo Pemprovsu, Minggu (24/11/2024) adanya ungkapan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, jelas merupakan kegiatan khusus yang menunjukkan sikap keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon Gubernur Sumut Bobby Nasution menantu Jokowi.
Terungkap dikalangan wartawan ketika menghadiri undangan silaturahmi insan pers di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Senin (25/11).
Salah seorang jurnalis senior, wanita berumur 82 tahun, mempertanyakan kedekatan PJ Gubernur beredar kabar, alangkah sangat “manisnya kedekatan PJ Gubernur Sumut, Agus Fatoni dengan Cagubsu Bobby Nasution sehingga terang-terangan berupaya untuk kemenangan menantu mantan Presiden RI Jokowi.
Ia mengingatkan Agus Fatony, dirinya selaku insan pers punya tanggungjawab terhadap masyarakat Sumatera Utara atas pesta demokrasi ini. Wartawan melakukan sosial kontrol terhadap kinerja pemerintah Provsu, terkait tidak netralitas ASN dan Pejabat, ungkapnya.
Mewakili masyarakat Sumut, kami wartawan mengingatkan PJ Gubsu agar netral di Pilgubsu 2024. Jangan ada dusta dengan isi surat yang beredar pada Bulan Juli 2024 agar ASN harus Netral.
Sedangkan informasinya, elemen masyarakat melihat kenyataan bahwa Agus Fatoni diduga melakukan cawe-cawe terhadap seorang Cagubsu. Beberapa tanda meyakinkan, diketahui, PJ Gubsu sempat di demo dengan tuduhan cawe- cawe oleh aliansi masyarakat independen baru-baru ini di Medan.
Tanda-tanda lain yang mendukung, menyebut PJ Gubsu mengundang beberapa PjS, PJ dan PLT Bupati dan Walikota di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan untuk makan bersama dibungkus dengan pemberian SK Pemberhentian PJ Bupati/walikota walau bertugas dua bulan sebagai pejabat Bupati/Walikota pada Minggu (24/11). Padahal saat itu, hari libur dan minggu tenang kegiatan berkampanye.
Kenapa pertemuan prioritas dikhususkan untuk jamuan makan-makan. Kan suatu keanehan, ujar kaum jurnalis saat itu, meski kesal disebabkan belum ada diberi kesempatan bertanya oleh moderator terkait kegiatan pertemuan yang dilaksanakan PJ Gubernur tersebut.
” Ada apa pertemuan yang dilaksanakan PJ Gubernur Agus Fatoni terhadap sejumlah PJS, PJ, PLT Bupati/Walikota, kalau bukan diduga upaya pengkondisian pemenangan salah satu Cagubsu”, ungkapnya
Takdir???
Seketika disesi jawaban Agus Fatoni kedengaran penuh dengan teka-teki. Pengakuan Agus menyebut, adalah merupakan takdir jika kita berteman baik dengan seseorang.
“Dia membual”, lagi balik bertanya kepada ketua PWI Sumut, Farianda Sinik. “Anda kenal terhadap kedua Paslon Gubernur Sumut, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi?
Tentu kenal ya, nah jadi kalau kenal dekat, kan takdir, kata Agus Fatoni. Seperti itulah arti kedekatan kita berteman, merupakan takdir, ungkapnya berulang-ulang.
“Jadi jangan diartikan macam-macamlah”. Agar pilkada damai terselenggara aman. Marilah membuang jauh-jauh asumsi negativ. Tolong kita berpikir sehat dan jernih, tidak memberitakan berita opini dan hoaks. Pastinya, deklarasi saya selaku PJ Gubernur Sumut telah menerbitkan surat edaran yang isinya tegas, bagi ASN agar menjaga netralitas, ucap Agus Fatoni menangkis semua tuduhan.(MM)