tobapos.co – Wali Kota Medan Bobby Nasution melaunching tiga gereja di Kota Medan menjadi Rumah Ibadah Mandiri. Diharapkan, melalui Rumah Ibadah Mandiri ini, gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat peribadatan saja, tapi juga menjadi wadah membantu antar sesama khususnya jemaat.
Launching ini dilakukan saat Bobby Nasution membuka Seminar Nasional dan Pendidikan Politik dengan tema “Politik Kaum Muda Katolik Ditinjau Dari Perspektif Gereja” di Chatolic Center Jalan Mataram Medan, Kamis (3/11) sore. Hadirnya Rumah Ibadah Mandiri, bilang Bobby, menjadi salah satu wujud realisasi kebijakan dan program Pemko Medan.
“Kita pahami bahwa peran rumah ibadah, terutama gereja belum sepenuhnya berjalan massif. Untuk itu, kami berharap, gereja sebagai rumah ibadah mandiri bisa menghadirkan peran dan fungsinya secara nyata kepada masyarakat, terutama jemaat, ” kata Bobby Nasution.
Adapun ketiga gereja tersebut, ungkap orang nomor satu di Pemko Medan ini, yakni Gereja Paroki Santo Conrad Martubung, Medan Labuhan. Lalu, Gereja Katolik Paroki Santo Paulus Pasar Merah, Medan Kota dan Gereja Paroki Santo Antonius Dari Padua Jalan Hayam Wuruk, Medan Baru.
“Ini bukan kesalahan dari gereja dan pengurus apalagi para pastur. Tapi, memang ingin semuanya dipersiapkan dulu secara matang untuk meminimalisir kekurangan yang ada. Sebab, kami ingin mendekati sempurna, makanya setelah satu tahun kurang lebih program ini, baru hari ini kami launching, ” ungkapnya
Menantu Presiden RI Joko Widodo itu selanjutnya berharap, agar Rumah Ibadah Mandiri ini dapat membentuk karakter anak muda jemaat gereja agar lebih produktif dan semakin positif. “Keinginan kita bagaimana rumah ibadah yang hari ini ada di Kota Medan benar-benar bisa menjadikan tempat kita da. anak-anak kita membentuk karakter mereka, ” harapnya.
Terkait tema seminar yang diusung, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu itu mengatakan, jika anak muda saat ini harus bisa paham dan melek politik. Apalagi, sambung Bobby, banyak jalur yang bisa menghantarkan seseorang untuk masuk dan terjun ke dunia politik dengan berbagai karakter.
“Banyak orang dulu mungkin opsinya masuk politik itu dari berkarir di politik atau mungkin benar-benar dari jalur politik maupun teknokrat atau pun benar-benar dari dunia birokrasi. Tapi, sekarang bahkan dari dunia usaha pun banyak yang masuk ke dunia politik. Banyak para pengusaha yang mencoba masuk ke dunia politik dan beberapa yang masuk ke dunia politik dari dunia usaha ini juga banyak yang sukses, ” terangnya.(RL/TP)