tobapos.co – Praktisi hukum Razman Nasution menduga terbakarnya Gedung Kejaksaan Agung sengaja dilakukan untuk menghilangkan dokumen penting terkait kasus Jaksa Pinangki/Joko Tjandra dan Kasus Jiwasraya.
“Inilah salah satu potret buram penegakkan hukum di negeri ini. Saya menduga terbakarnya gedung Kejaksaan Agung RI sengaja dilakukan untuk menghilangkan dokumen dan barang bukti. Mengingat Kejagung sekarang sedang serius menangani kasus besar, seperti Pinangki dan Jiwasraya,” kata Razman dengan nada kecewa.
Dalam hal ini Razman meminta agar Presiden Jokowi langsung mengambil alih penegakan hukum dan segera memerintahkn Kapolri untuk mengusut tuntas dugaan pembakaran gedung penegak hukum tersebut.
Dia menilai, kedepan jika ada kasus besar yang sedang ditangani baik oleh Kejagung, Polri dan KPK sebaiknya dilakukan secara silent dan tidak terlalu di publish. Karna akan banyak orang yang ketakutan dan mempersiapkan diri untuk mengambil langkah aman dan menyelamatkan diri.
“Kedepan kalau ada penanganan kasus cukup silent saja. Jika sudah matang kasusnya langsung diproses pengadilan”, ujar Razman.
Razman mencurigai pernyataan Kapuspen Kejagung yang mengatakan tidak ada dokumen yang terbakar terkait kasus yang sedang ditangani Kejagung.
Harusnya jangan buru – buru mengatakan tidak ada dokumen yang terbakar terkait kasus. Apa dia tahu kalau misalnya berkas dipindahkan dari gedung 1 ke gedung lain oleh oknum di Kejagung
“Seharusnya selesai dulu penanganan gedung oleh pemadam kebakaran dan dipastikan berkas memang aman baru bicara,” tegas Razman menyesalkan.
Sementara itu, Ketua Komisi Kejaksaan RI Barita Simanjuntak saat di konfirmasi tobapos.co, Senin (24/8/2020) terkait pernyataan Razman Nasution tersebut mengatakan, sebaiknya kita menunggu hasil penyidikan tim Polri sebagai yang berkompeten menyelidiki kasus ini secara profesional. Sehingga semua jelas dan terang.
“Saya kira lebih baik kita tunggu saja hasil penyidikan tim Polri. Supaya semua jelas dan terang,” tegas Barita kepada tobapos.co. (Sofar Panjaitan)
