tobapos.co – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah memutuskan memperpanjang kembali penerapan PSBB transisi selama dua pekan atau 14 hari, yang dimulai hari ini 17 hingga 30 Juli 2020 mendatang.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi E Jhonny Simanjuntak mengatakan, tak ada pengaruhnya PSBB transisi ditambah jika Pemprov DKI tidak melakukan pengawasan ketat protokol kesehatan dalam mencegah virus corona.
“Menurut saya enggak ada gunanya sepanjang pola disiplin penerapan protokol kesehatan masih seperti kemarin,” kata Jhonny saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (17/07/2020).
Oleh karena itu, Politikus PDI Perjuangan ini berpendapat, harusnya Anies menetapkan status new normal di Jakarta. Tetapi harus dibarengi dengan perketat pengawasan agar warga patuh untuk menjalani protokol kesehatan.
“Bagaimana cara memperketatnya? Harus hadir aparat Pemda DKI, katakanlah Satpol PP bekerja sama dengan kepolisian dan keamanan untuk menerapkan itu,” tuturnya.
Menurut Jhonny, lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh Pemda DKI, penyebab banyak masyarakat yang mulai mengabaikan protap kesehatan, seperti tidak memakai masker dan tak menjaga jarak.
“Maka saya katakan dengan perpanjangan PSBB transisi itu hanya sekadar pemanis, gagah-gagahan saja,” terang dia.
Anggota DPRD Fraksi PDIP ini pun meminta Gubernur Anies untuk lebih tegas menegakkan aturan dalam 2 pekan ke depan. Selain itu Pemprov DKI harus juga membuat sebuah gerakan masyarakat sadar protokol kesehatan mulai dari tingkat RT/RW.
Masyarakat yang tergabung dalam gerakan ini yang kemudian bakal mengoreksi dan menegur bila ada anggota masyarakat lainnya yang melanggar protokol kesehatan.
“Kalau PSBB masa transisi masih seperti kemarin, tidak ada upaya dari Pemprov untuk melakukan pencegahan secara preventif dan tidak menjadi sebuah gerakaan masyarakat ya akan repot nanti,” tutupnya. (TP 2)