tobapos.co – Untuk mempermudah masyarakat dalam mencari informasi kualitas udara di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta membuat kanal informasi data kualitas udara yang menggabungkan data pemantauan dari seluruh alat pemantau yang ada di Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan website Jakarta Rendah Emisi dengan mengembangkan fitur-fitur terbaru, agar manfaatnya dapat dirasakan untuk semua masyarakat.
“Fitur ini dapat menunjukkan data kualitas dari delapan alat pemantau di Jakarta agar masyarakat bisa mendapatkan data kualitas udara yang berada di dekat mereka tanpa melihat dari berbagai kanal yang berbeda. Ke depannya, fitur ini akan terus kami kembangkan,” ujar Asep Jumat (25/03/2022).
Asep menjelaskan, fitur baru dalam website Jakarta Rendah Emisi ini dapat menunjukkan data kualitas udara yang terdiri dari polutan particulate matter (PM2.5, PM10), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NOx), Karbon Dioksida (CO), dan ozon (O3) dari delapan alat pemantau di seluruh wilayah Jakarta. Hal ini ditujukan agar masyarakat mendapatkan informasi secara real-time tentang tingkat polusi udara di sekitarnya.
“Peta kualitas udara baru ini, akan memudahkan warga untuk mendapatkan informasi tentang kualitas udara di wilayah tempat tinggal masyarakat, dan datanya juga dapat diunduh. Selain membantu masyarakat, peta kualitas udara juga membantu untuk menargetkan intervenvensi yang solutif,” imbuhnya.
Data kualitas udara didapatkan dari Air Quality Monitoring System (AQMS) terpasang menggunakan dua metode, yaitu metode aktif otomatis, dan passive sampler. Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) otomatis ditempatkan pada lima lokasi strategis seperti dan bekerja secara kontinyu (24 jam) untuk menghitung konsentrasi polutan. Kelima lokasi tersebut merepresentasikan penggunaan lahan dan wilayah administratif, yaitu untuk wilayah pusat kota, kawasan komersial (Kelapa Gading, Lubang Buaya dan Kebun Jeruk), dan permukiman (Jagakarsa).
Selain itu, Jakarta Rendah Emisi juga menyediakan data dari stasiun pemantau yang dioperasikan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (Hang Jebat dan Tugu Tani), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gelora Bung Karno). (TP 2)