tobapos.co – Wahyu Satria Cendana (18) warga Desa Perhutanan Silau, Pulau Bandring, Kabupaten Asahan menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang warga di Desa Tanah Rakyat, Kabupaten Asahan.
Taufik, abang korban mengaku kini kasus adiknya tersebut seperti dipetieskan Polsek Kota Kisaran, berdasarkan laporan yang dibuat oleh korban, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (15/2/2025) lalu.
“Kejadian tersebut, terjadi dirumah warga Desa Tanah Rakyat, dan adik saya membuat laporan ke Polsek Kota Kisaran pada Minggu (16/2/2025) lalu,” ujar Taufik, Selasa (11/3/2025).
Jelas Taufik, kejadian yang dialami adiknya tersebut bermula saat korban sedang menjumpai temannya. Sesampainya di rumah temannya, korban dipalak atau dimintai uang oleh beberapa orang pria.
“Dia inikan kerumah temannya. Kemudian disatu dimintai rokok sama satu orang pria. Dikasih, habis itu datang lagi bawa teman-temannya, minta uang. Ga dikasih sama adik saya, disitu langsung dikeroyok adik saya,” kata Taufik.
Mendapatkan informasi bahwa adiknya dikeroyok, dirinya bersama abangnya datang ke lokasi berencana mendamaikan kedua belah pihak.
“Sampai disana, kami malah mau dikeroyok sama warga. Sehingga kami dievakuasi kesalah satu rumah warga, dan di luar sudah dikepung,” jelasnya.
Dirinya mengaku, kejadian tersebut sangat mencekam karena beberapa kata kasar dan makian dilontarkan warga kepada tiga orang tersebut.
“Akibat pemukulan ini, adik saya itu mengalami luka dibagian kepala, wajah dan bibir. Visum sudah kami lakukan, dan membuat laporan ke Polsek Kota Kisaran,” ujarnya.
Namun, setelah satu bulan perkara ini berjalan, tidak ada penjelasan dari Polsek Kota Kisaran dan kini para pelaku masih bebas berkeliaran.
“Kami berharap, pelaku diamankan. Kalau begini saja, percuma kami melapor ke Polisi,” ungkapnya.
Sementara, Kapolsek Kota Kisaran, IPDA Ali Al Asghor saat dikonfirmasi akan menanyakan perkara ini kepada anggotanya.
“Iya bang, nanti akan saya tanyakan kepada anggota saya,” ungkap IPDA Ali Al Asghor.(TP4)