Hadirkan CRM, DKI Bertekad Respon Masalah Warga Dengan Cepat

Headline Pemerintahan

tobapos.co – Beragam masalah dihadapi masyarakat Jakarta, apalagi di tengah pandemi yang belum berakhir. Agar masalah-masalah itu dapat dituntaskan dengan baik, Pemprov DKI Jakarta menghadirkan Cepat Respon Masyarakat (CRM) sebagai inovasi untuk memproses aduan warga terkait masalah non-darurat yang terjadi di sekitar Ibu Kota.

Agar laporan warga dapat masuk ke sistem CRM, terdapat 14 kanal pengaduan yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai masalah di Jakarta, dari jalan rusak, lampu jalan mati, sarana taman rusak, hingga orang-orang berkerumun tanpa masker di tengah pandemi Covid-19. Adapun 14 kanal pengaduan tersebut adalah aplikasi Jakarta Kini (JAKI), Qlue, website Balai Warga (jakarta.go.id), Facebook (Pemprov DKI Jakarta), Twitter (@DKIJakarta), lapor 1708, email (dki@jakarta.go.id), SMS (08111272206), Kantor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Kecamatan, Kelurahan, Pendopo Balai Kota, Kantor Wali Kota, dan akun media sosial pribadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Aduan-aduan yang masuk kemudian akan diproses dalam sistem CRM untuk ditindaklanjuti petugas.

Baca Juga :   Bobby Nasution Wali Kota Pertama Punya Gerakan Besar Bersihkan Drainase

Menurut data Jakarta Smart City pada Maret 2021, terdapat 13.312 total laporan warga dari 5.314 pelapor yang masuk ke dalam sistem CRM. Dari jumlah laporan tersebut, 98,83% atau 13.156 laporan berhasil diselesaikan. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua laporan yang masuk berhasil diselesaikan dengan cepat. Sementara, rata-rata waktu penyelesaian laporan-laporan tersebut adalah 26,85 jam (diagram jumlah laporan terlampir).

Berdasarkan diagram jumlah laporan tersebut di Jakarta (28/04/2021), laporan-laporan lain yang belum terselesaikan disebabkan oleh statusnya yang masih “In progress” atau sedang dikerjakan, atau berstatus disposisi yang artinya laporan dipindahtangankan ke OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain yang terkait dan lebih sesuai untuk menyelesaikan masalah, atau masih dalam tahap koordinasi, serta menunggu. Adapun tren laporan per hari dapat dilihat pada diagram terlampir.

Baca Juga :   Perolehan Laba PT PPSU Tahun 2023 Mencapai Rp 5 Miliar, Jadi Tandingan Bagi Perusahaan Plat Merah di Sumut

Dari jumlah laporan yang masuk per hari ke sistem CRM, terdapat rata-rata 411 laporan per hari pada periode Maret 2021, dengan laporan tertinggi pada 3 Maret 2021 sebanyak 536 laporan. Diagram di atas menunjukkan bahwa sebelum menurun pada 20 Maret 2021 ke 327 laporan, tren laporan menunjukkan kenaikan sejak 13 Maret 2021 dengan 368 laporan dan terus memuncak hingga 514 laporan pada 17 Maret 2021.

Dari 14 kanal pengaduan yang tersedia, JAKI merupakan kanal pengaduan dengan jumlah laporan terbanyak pada periode Maret 2021, yaitu sebanyak 6.675 laporan (50,14% dari total laporan). Di posisi kedua, aplikasi Qlue juga merupakan aplikasi pengaduan yang banyak digunakan warga Jakarta (diagram kanal pengaduan terlampir). Hal ini menunjukkan, warga Jakarta lebih memilih aplikasi berbasis mobile dengan segala kepraktisannya. Hal ini tentu juga berdampak baik kepada petugas yang menangani laporan permasalahan di Jakarta. Karena kanal pengaduan berupa aplikasi mobile memiliki fitur geotagging yang dapat menunjukkan lokasi yang tepat di mana masalah terjadi dan fitur kamera yang dapat memberikan gambaran atas aduan yang dilaporkan. (TP 2)

Baca Juga :   Revisi Perda Dibahas, Taufik: Bukan Reklamasi Tapi Perluasan Ancol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *