tobapos.co – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri kegiatan Festival Kopi dan Tahu Sumedang, Gelar Produk UMKM di kawasan Thamrin 10 Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2021) sore.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anies mengapresiasi kerja sama yang baik antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemda Sumedang, di mana keduanya telah menandatangani perjanjian kerja sama dan aktif untuk mengerjakan setiap poin perjanjian kerja sama tersebut.
“Saya terima kasih antara Jakarta dengan Sumedang dimulai MoU, lalu MoU itu tidak menjadi sleeping MoU, melainkan aktif MoU. Sebuah kerja bersama yang menjadi aksi dan kegiatan, mulai dari produksi beras untuk Jakarta dan sekarang hasil UMKM warga Sumedang dipamerkan dan dipasarkan di Jakarta, di pusat perekonomian, agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari produk tersebut,” ucap Gubernur Anies dalam sambutannya.
Gubernur Anies menjelaskan bahwa Pemprov DKI dan Pemda Sumedang sudah sangat tepat memilih Thamrin 10 sebagai lokasi untuk memamerkan produk UMKM mereka. Sebab saat festival ini diselenggarakan, Jakarta tengah dalam usaha bangkit dari pandemi, sehingga harapannya dapat menggerakkan perekonomian.
“Thamrin 10 ini menjadi etalase usaha kecil mikro menengah, baik kuliner maupun karya untuk dinikmati warga Jakarta. Ini penuh kalau malam dan sebelum pandemi per hari perputaran ekonomi disini bisa mencapai sekitar 180 juta per hari. Dan kini pandeminya sudah relatif terkendali dan kita mulai bangkit, sangat tepat jika Sumedang masuk untuk memamerkan produk-produk mereka,” paparnya.
“Kami di Jakarta memiliki semua unsur yang ada di republik ini, karena itu kami sangat berterima kasih apabila ada Pemda yang memfasilitasi untuk bisa produknya sampai ke Jakarta dan didisplay di sini. Kami dari Pemprov DKI siap untuk ikut memfasilitasi, saya harap Pasar Jaya membantu menyebarluaskan produk ini pascaeksebisi,” tambahnya
Lebih lanjut, Gubernur Anies berharap sumbangsih dari Jakarta akan mampu menggerakkan perekonomian nasional, terlebih menggerakkan sektor UMKM yang terdampak paling parah karena pandemi.
“Kita tahu persis, kegiatan mikro dan ultra mikro merasakan hantaman paling keras pada saat pandemi. Dan harapannya melalui kegiatan ini, Jakarta menjadi bagian yang ikut menggerakkan perekonomian nasional, ketika di Jakarta terjadi transaksi lebih banyak, maka akan punya efek pada daerah produsen, sehingga perputaran perekonomian jauh lebih cepat lagi bangkitnya,” tandasnya. (TP 2)