tobapos.co – Marak lokasi- lokasi perjudian di Propinsi Sumatera Utara, terkhusus ibukotanya Kota Medan saat ini sepertinya tak dapat ditolerir lagi. Pasalnya, di saat negara/pemerintah dan masyarakat terus berjuang mati-matian menghadapi pandemi Covid-19 yang tampaknya kembali makin meningkat, ada saja oknum-oknum yang malah mencari keuntungan, mereka jelas-jelas tak perduli, yang penting mereka dan kelompoknya ‘kenyang’.

Atas kondisi itu, dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Komisi A, kini yang berani angkat bicara.
Kepada tim media ini, Hendro Susanto di depan kantornya mengatakan, ”November tahun lalu (2021) pernah kita panggil Kapolda Sumut (Irjen Panca Putra Simanjuntak-red). Namun mungkin karena beliau sibuk, tidak bisa menghadiri panggilan kita. Namun dalam waktu dekat akan kita panggil kembali,” tegas Hendro politisi Partai PKS itu, Jumat (21/1/2022).

Sambungnya di hadapan ramainya wartawan, “Untuk mengatasi soal maraknya perjudian dan narkoba yang semakin mengkhawatirkan. Kita juga berharap agar Sumut ini bersih dan bermartabat, tidak hanya Kapolda Sumut, kita juga akan memanggil semua Kepala Daerah (Di Sumut), agar ikut peduli dengan lingkungan yang sudah mulai tercemar dengan judi dan narkoba.” pungkasnya.
Tambah Hendro, “Masalah perjudian dan narkoba memang membuat kegelisahan bagi Anggota Dewan yang mewakili keresahan dan kegelisahan ribuan masyarakat Sumut, sebab bisa menimbulkan kemiskinan dan meningkatkan kriminalitas,” jelas Hendro, lagi menambahkan, segera akan juga berkoordinasi hingga melaporkan ke Komisi 1 DPR RI bila ada aparat yang mendukung perjudian juga narkoba (di Sumut).

Dapat dijadikan contoh, lokasi –lokasi perjudian jenis mesin (rolet, slot, tembak ikan, serangga, jekpot dll) yang semakin subur sesuai hasil hasil investigasi tim tobapos.co yang dinilai kebal hukum dikelola 7 Naga warga keturunan.
Dimana meski sudah diinformasikan sejak lama disertai bukti foto kepada aparat berwenang Kepolisian di Sumut terkait aktivitas judi ala Las Vegas itu, yakni di Jalan Ringroad/Gakak Hitam (eks Galaxi Zone) di Jalan Bayu, Jalan Tapian Nauli (Sunggal Kota Medan), namun hingga detik ini terpantau tetap beroperasi.
Kondisi tersebut tentu saja menimbulkan pertanyaan di masyarakat, apa aparat Kepolisian Sumut saat ini tak tahu cara memberantas perjudian yang kian marak dari Langkat sampai Labuhan Batu (Di Sumut)?
Akan statemen Hendro mewakili Komisi A DPRD Sumut ini, tampaknya memberi angin segar, bahwa masih ada yang perduli dan berani membela nasib masyarakat yang hancur akibat maraknya perjudian dan narkoba. Sebab banyak juga, meski duduk menjadi Wakil Rakyat dan bahkan memiliki kemampuan untuk berbicara, namun mulutnya tak seperti tak bisa bergerak.
Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko hingga Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha yang dikonfirmasi tim media sekaligus diberikan informasi melalui pesan whatssapp, ternyata belum juga menunjukkan kinerja nyata melakukan pemberantasan. (Mri/foto-int)