tobapos.co – ‘Moti dan Gendut’, dua nama induk anjing peliharaan wartawan tobapos yang kuat menjadi penyelamat nyawa dan keluarga korban Tommy Nainggolan saat diserang mafia kartel narkoba Romi Cs, diduga atas suruhan Oyok. Jumat (9/2/2024).
Dua dari tiga pelaku penyerangan pagi itu digigit kedua induk anjing betina “Moti dan Gendut’, bagian pantat dan kaki keduanya sampai berdarah menjadi daging empuk sasaran dua anjing betina itu ketika melihat tuannya dikeroyok.

Terlihat akibat keganasan induk anjing yang dipelihara keluarga korban sejak kecik itu membuat para pelaku langsung berteriak kesakitan, “Adu-aduh, tolong -tolong, woi..,” teriak salah seorang pelaku diketahui bernama Romi sembari melompat ke sepedamotor scoopy, tancap gas melarikan diri, kondisi itu disaksikan istri korban dan anak-anaknya.
Namun sayang, dua anak dari induk anjing bernama ‘Gendut’ harus mati karena diinjak para pelaku ketika mengejar korban Tommy Nainggolan setelah memukuli dengan borgol dan tongkat kayu panjang, sembari hendak mengeluarkan diduga senpi jenis pistol.
“Dua anak anjing yang mati masih itu berusia masih sekitar dua minggu, jantan dan betina, anak si Gendut ada 8 ekor ketika melahirkan, anjing ini beberapa kali menyelamatkan saya dari orang jahat, terima kasih,” ujar Tomy.
Perkembangan terkini di sekitar rumah Tomy, tampak lengang, meski masih khawatir anak buah bos narkoba itu akan kembali beraksi mengulangi perbuatannya berusaha membungkam Pers menyuarakan kebenaran dengan cara-cara keji.
Baca juga..
Pada malam sampai dini hari, Jumat (9/2/2024), petugas kepolisian dari Ditreskrimum Polda Sumut dipimpin Kompol Bayu Samara Putra juga sudah mendatangi korban Tomy untuk mengambil keterangan langsung dari TKP, sejumlah saksi juga sudah ditanyai, dan beberapa rekaman video CCTV juga telah diserahkan kepada petugas yang sigap.
“Semoga para pelaku lekas ditangkap, kami sekeluarga dan kerabat yang ada di rumah ini masih merasa sangat khawatir, sewaktu-waktu para pelaku datang lagi, sebab di pagi sudah terang hari saja mereka berani menyerang bawa borgol dan mirip senpi di pinggang, kayu panjang.” tutur Tomy lagi yang mengalami sakit serius luka pada kedua lengan, bahu dan lutut kaki serta kepala.
Tetap mengingatkan mengapa peristiwa penyerangan ini terjadi. Awalnya akibat pemberitaan tobapos yang memuat lokasi narkoba sabu-sabu dikelola Oyok berada di Jalan Kelambir Lima, dekat pasar tradisional Kampung Lalang, Helvetia Medan sudah dipindahkan ke Gang Mushola sering disebut ‘Lembah’ di Jalan TB Simatupang, Medan Sunggal, Kota Medan.
Parahnya, lokasi baru tersebut sangat dekat dengan sebuah mesjid besar, dengan para penjual sabu-sabu lebih banyak, ada sekitar 50 orang dengan meja dan sabu serta timbangan di depannya.
Di dalamnya juga menyediakan sewa alat hisap sabu-sabu dan ruangan-ruangan permanen untul tempat mengkonsumsi, perjudian mesin berpuluh macam dilengkapi dengan pendingin AC dan ada oknum aparat tegap yang mengawasi.(Tim/Bersambung)