tobapos.co- Debat Ke 2 (dua) pemilihan Calon Gubernur Sumut dan wakil Gubernur yang digelar di hotel Santika Dyandra Medan pada Rabu malam (6/11/2024) mamanas. Kedua pasangan calon saling bongkar bobroknya ketika menjabat.
Sebelum Debat dimulai, Ketua KPU Sumut Agus Arifin dan Komisioner yang hadir mengimbau peserta agar tertib dan damai.
Paslon nomor urut 1 (satu) Bobby Nasution-Surya mengungkap minimnya pembangunan infrastruktur jalan di Sumut lima tahun Edy Rahmayadi jadi Gubernur.
“Program pembangunan di daerah Kabupaten/Kota sampai pelosok se- Sumatera Utara lambat. Apa kinerja nomor urut 2 (dua) Edy Rahmayadi kemana saja anggaran disalurkan”, tanya Bobby.
Paslon Edy Rahmayadi menjawab, kondisi Sumatera Utara lima tahun lalu, sangat prihatin. Mrngingatkan, pada tahun 2019 saat itu menutupi hutang.
Kemudian lanjut Edy, dalam 2 (dua) tahun yaitu, tahun 2020, 2021 sampai 2022 penyakit wabah Covid melanda Indonesia.
Jadi kondisi yang menghantui seluruh rakyat- bangsa Indonesia, membuat Pemerintah fokus menangani,mencegah dan mengatasi penyakit’ wabah Covid. Dengan anggaran yang tak terbilang menggerus keuangan Negara.
Anda sendiri (Bobby Nasution) menangani dan rnengalami situasi tersebut. Akan tetapi hanya Pemprovsu yang memikirkan Rumah-rumah sakit untuk tempat perawatan pasien yang terdampak.
“Adakah Walikota (Bobby Nasution) memikirkan besar biaya untuk biaya penanganan wabah Covid dan membantu Pemprovsu menangani permasalahan darurat tersebut?.
Hanya Gubernur yang dikejar, sebab Pemprovsu teritorial daerah. Edy balik bertanya anda selaku walikota, kemana dan apa yang anda lakukan?. semasa walikota, banyak pekerjaan proyek infranstruktur di Medan amburadul.
Mirisnya, ungkap Edy Rahmayadi, ada proyek pekerjaan lampu pocong di pusat kota Medan dianggap salah perencanaan, artinya proyek tersebut dibongkar karena tak sesuai dan bermanfaat. “Anggaran yang digunakan mubajirkan”??
Pertanggung jawabkan lah pembiayaan proyek tersebut, agar masyarakat menilai anda (Bobby Nasution) bukan punya rekam jejak buruk ditengah masyarakat kota Medan.
“Artinya, jangan buru-buru calon Gubernur kalau hanya ingin tampil hebat sebagai penguasa. Padahal kinerja sewaktu Walikota banyak meninggalkan pekerjaan yang harus dituntaskan.
Jadi ketika saya mencalonkan, lanjut Edy Rahmayadi menjelaskan, dirinya berniat untuk melanjutkan pembangunan yang belum selesai. Prioritas proyek multiyeas infranstruktur jalan senilai 2,7 triliun.
Proyek jalan di Sumut belum sepenuhnya dikerjakan, karena itu kewajiban saya melanjutkan, jika rakyat percaya untuk memilih kembali jadi meminpin Sumatera Utara
Debat sengit berlanjut, pasangan calon Gubsu dan Cawagubsu Bobby-Surya terus “menyentil” program kerja Edy Rahmayadi. Pertanyaan Bobby-Surya bulak-balik, itu-itu saja soal pembangunan infrastruktur.
Menariknya, ketika Edy Rahmayadi menyinggung masalah, “Block Medan”, kelihatan Bobby Nasution menantang.
Suara lantang Bobby tantang Edy Rahmadi. “Kalau bapak tau, laporkan pak, jangan hanya dengar isu dari media”.
‘Silahkan laporkan…..dan laporkan… laporkan ketus Bobby rpanas tinggi dan menantang seakan – akan perbuatannya tak ada salah. Padahal tengah di periksa KPK.
Berlanjut soal Block Medan, kata Edy Rahmayadi melontarkan, bukan masalah laporkan, dugaan korupsi ini sudah ditangani KPK.
Bobby Nasution Telah diperiksa Komisi Pemberantas korupsi, tukas Edy.
Seperti diketahui beredar kasus Block Medan, tentang pekerjaan tambang dimanfaatkan seorang pribadi. Sedangkan UU 1945 menjelaskan, air, sungai, gas dan alam yang ada dibumi semuanya untuk rakyat, bukan buat seorang pribadi. Jadi tambang dimaksud juga untuk rakyat. Jadi tolong jangan diganggu, pungkas Edy.
Pantauan, usai debat suasana nyaris bentrok antara massa pendukung. Ratusan massa pendukung Bobby-Surya dan ratusan massa pendukung Edy-Hasan saling ejekan, sehingga pemicu kerusuhan. Masa Bobby-Surya melempari massa Edy Rahmayadi dengan botol plastik air mineral.
Sedangkan ratusan massa pendukung Edy-Hasan, cukup tenang meskipun tak terima dilempari. Suasana gaduh tersebut dikawal ketat ratusan personil Polresta Medan bersama personil Polda Sumut.
Polisi berupaya terus mengedukasi kedua kelompok agar membubarkan diri. Dengan diringi suara yel-yel kemenangan, masaa pendukung Edy-Hasan melenggang bubar dikawal aparat kepolisian.
Sebelumnya pemicu terjadinya kisruh datang dari salah seorang pendukung Bobby Nasution-Surya diketahui arogan, membuat rusuh dan ribut saat pelaksanaan Debat.
“Ada nada ancaman, awas kau, jumpa diluar kita”, ancaman itu dari seorang pendukung Bobby-Surya, kata Sutrisno Pangaribuan dan Brilian Mohctar dari partai PDIP pendukung Edy-Hasan mengungkapkan saat itu.(MM)