Aktivis 98 Ingatkan Mahasiswa Dukung Program Vaksinasi Presisi

Headline Sekitar Kita

tobapos.co – Kericuhan yang terjadi saat pelaksanaan vaksinasi Presisi diselenggarakan Polda Sumut di Gedung Olah Raga (GOR) Pancing, Kota Medan, pada Selasa (3/8/2021), lalu disesalkan Aktivis 98.

Namun Aktivis 98 ini mengingatkan, jangan menggiring opini seolah – olah Kepala Polda Sumut Irjen Panca Simanjuntak dipersalahkan.

“Kami ingatkan jangan menggiring opini dan membuat kegaduhan dengan menyudutkan Kapolda Sumut seolah bersalah dalam pelaksaaan vaksinasi di GOR Pancing itu. Mahasiwa sejatinya harus mendukung vaksinasi Presisi,” ujar Ali Hotman Nasution, Ketua Majelis Wilayah Perhimpunan Pergerakan 98 Sumut (foto), Sabtu (7/8/2021).

Mantan aktivis Insitut Teknologi Medan (ITM), ini menanggapi pernyataan Gabungan Aliansi Organisasi Mahasiswa yang meminta Kapolri mengevaluasi kinerja Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak dan memberikan sanksi pencopotan dari jabatannya seperti disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara dan sejumlah elemen organisasi mahasiswa lainnya.

Baca Juga :   Menkumham Yasonna Laoly Nyatakan Pemerintah Minta 3 RUU Dicabut dari Prolegnas Prioritas 2021

“Seharusnya pelaksaanan vaksinasi direncanakan dengan matang, apalagi dalam jumlah besar. Namun kejadian di GOR Pancing itu tidak disengaja sehingga tidak perlu ada pihak yang disudutkan. Apalagi sampai minta Kapolda Sumut dicopot dari jabatannya. Panca Simanjuntak justru berupaya fokus membantu pemerintah mempercepat vaksinasi massal,” jelasnya.

“Jadi kami ingatkan, mahasiswa agar mendukung target vaksinasi ini berhasil. Kita jangan malah mengacaukan situasi.”pinta Ali Nasution.

Ali Nasution dan aktivis yang berhimpun dalam Perhimpunan Pergerakan 98 menyebut, jangan sampai mahasiswa berada dibelakang penolakan vaksinasi dan pemberlakuan PPKM Darurat. Padahal, kata Ali, jika PPKM tidak dilakukan, korban akan trus bertambah akibat dampak penyebaran virus corona di Sumut.

Baca Juga :   Seluruh Peserta Mudik Gratis Tiba dengan Selamat, pemudik Merayakan Nataru 2024 dengan Keluarga

“Jika PPKM Darurat tidak dilakukan, rumah sakit akan kolaps. Coba datang dan lihat rumah sakit rujukan Covid-19 di Medan bagaimana penuhnya ruangan isolasi. Coba cek di situs sisrute.kemkes.go.id Kementerian Kesehatan jumlah pasien covid yang belum bisa diterima rumah sakit karena ruangan IGD penuh. Apa kita biarkan semua ini terjadi dengan memprovokasi penolakan PPKM. Kita semua terdampak PPKM Darurat, tapi tidak ada pilihan saat ini. Tidak boleh egois dalam bernegara.”harap Ali. (TP – Sofar Pandjaitan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *