tobapos.co – Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengaku telah melibatkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) sebelum menerapkan kebijakan ganjil genap untuk kios beroperasi. Bahkan, IKAPPI diajak koordinasi langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
“Ketika meeting dengan IKAPPI sudah dijelaskan bersama pak Wagub juga. Dalam meeting kita menjelaskan ke IKAPPI,” kata Arief di Jakarta.
Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut aturan toko ganjil-genap di pasar tradisional ini demi mencegah penyebaran Covid-19. Dan mengancam akan kembali menutup kegaiatan di pasar, jika pedagang tak mau mematuhi aturan tersebut.
“Kenapa kios ganjil-genap? Supaya kios dalam pasar lebih terkendali. Untuk menyelamatkan para pedagang dan pembeli semuanya. Kalau mau ikut aturan, kami buka sekarang, kalau tidak akan kami tutup,” tegas Anies.
Sebelumnya, Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan adanya kebijakan penerapan kios ganjil-genap di pasar tradisional di wilayah Ibu Kota. Pasalnya, itu malah akan membuat kerumunan di suatu pasar pada jam-jam tertentu.
“Memaksa pedagang dengan sistem ganjil-genap bukan hal yang bijaksana. Kalau (kios) banyak, buka semua, maka tidak akan ada kepadatan,” kata Abdullah.
Ia menjelaskan, sebaiknya pemerintah mengajak seluruh pedagang untuk duduk bareng mengatasi permasalahan tersebut. Sebab, pedagang dirasa kurang mendapatkan sosialisasi dari pemegang kebijakan dalam menerapkan sistem kios ganjil-genap di pasar tradisional.
“Sosialisasi tidak dilakukan dengan baik. Langkah protokol penyebaran Covid-19 ini harus dilakukan secara kebersaaman,” ujarnya.
Ia mengaku akan mematuhi segala peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah terkait operasional di pasar tradisional. Namun, penetapan itu harus dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah dan para pedagang. Jumat (19/06/2020). (TP 2)
