tobapos.co- Suasana perhelatan Natal Oikumene Pemprovsu tahun 2024 yang digelar di gedung serba guna Jalan Wiliam Iskandar/Jalan Pancing Deli Serdang tampak kisruh dan nyaris ricuh disebabkan rebutan makanan nasi kotak.
Kondisi ini sangat memprihatinkan dan mengecewakan ribuan pengunjung di venue Gedung Serba Guna disebabkan buruknya pelayanan panitia yang terlihat tarik -menarik konsumsi di lokasi gedung, pada Jumat malam (20/12/2024)
Diperkirakan kehadiran ribuan masyarakat umat Nasrani datang memenuhi undangan panitia Natal Oikumene Pemprovsu memadati lokasi. Namun antusias tamu sepertinya kurang mendapat pelayanan maksimal.

Diketahui ribuan umat dari belasan ribu yang hadir masih belum ada tanda-tanda mendapatkan konsumsi dari panitia.
Seyogianya makan bersama itu bisa dinikmati para tamu yang hadir di acara perayaan natal Oikumene Pemprovsu 2024. Akan tetapi selain sulit masuk ke gedung juga sulit mendapat konsumsi, komentar ibu boru Sihite yang membawa rombongan sejumlah lima puluh orang dari salah satu gereja di Medan.
“Kami minta nasi kotak itu, mereka yang mengaku panitia terus menarik dan membawa konsumsi yang dibawanya. Nggak tau kemana dikasihnya.
Kami yang di bawah gedung ini saja belum mendapat makanan. Hingga pukul 8 (delapan) malam juga anak-anak sampai malam ini belum makan.
“Bagaimana perayaan Natal ini bersukacita, damai, kondusif, kalau makan aja jadi rebutan. Mana arti makna perayaan kelahiran Tuhan Yesus. Anak balita kelaparan”, ujarnya kesal.
Ibu br Pasaribu yang juga ketua rombongan dari salah satu gereja mengatakan, susah kali, masuk kedalam pun tak ada tempat duduk. Kami memilih di luar aja, itupun harus berdiri.
Kami tak dapat makan, bahkan panitia tak kelihatan untuk melayani atau memberikan nasi kotak yang dibawanya, ungkapnya.
Pihak Samosir catering ketika ditanyakan, dia mengaku sejumlah 12 ribu nasi kotak sudah tersalur. Masalah yang dialami pengunjung yang belum dapat makan, bukan tanggung jawab pihaknya.
“Bukan tanggung jawab kami, semua sudah diambil panitia”,ujarnya saat debat dengan tamu.
Tokoh masyarakat dan ketua rombongan, Robert Sitindaon mengatakan,
Panitia ini, tak berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya pada acara yang sama.
“Pada perayaan natal dua tahun lalu, juga mengalami masalah konsumsi. Seharusnya panitia matang dan memiliki strategi yang tepat untuk melayani”, ungkapnya.
Tentulah tak mau berlama-lama, kami pun memilih keluar dan pulang cari makan diluar karena sudah lapar, tukasnya.
Seorang wanita remaja, mengaku panitia bukan konsumsi, tak ingin masalah ini dibesar-besarkan.
“Suasana natal ini pak, janganlah dibesar-besarkan”. Namanya moment ini kan tak lepas dari kekurangan dan kelemahan, ujanya membela.
Kalimat klasik terungkap seakan tak mau dikritik yang dibalut dengan kata “manusia tak luput dari kehilafan”.
Ketua panitia umum, Naslindo Sirait yang juga Kadis Koperasi dan UMKM Pemprovsu sepertinya mengabaikan laporan ini.(MM)