Kabareskrim Polri Bantu Dua Bocah yang Mengalami Penyakit Aneh di Medan

Headline Sekitar Kita

tobapos.co – Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto memberikan bantuan kepada dua bocah kakak beradik yang mengalami penyakit aneh di Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Mewakili Kabareskrim Polri, Irwansyah Nasution menuturkan, bantuan yang diberikan kepada dua bocah kakak beradik tersebut untuk mengurangi beban hidup sehari-harinya.

“Tidak hanya bantuan, rencananya hari Senin (5/7/2021) akan dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan medis,” terang Ibey, sapaan akrab Irwansyah Nasution, Minggu (4/7/2021).

Seperti diketahui, kondisi kedua bocah kakak beradik bernama Haikal (8) dan adiknya perempuan Zakira (3) ini sangatlah memprihatinkan. Tubuh keduanya mengalami penyakit aneh dengan kondisi kulit yang mengelupas.

Video yang memperlihatkan kondisi keduanya viral di media sosial (medsos). Dalam unggahan itu, keduanya tampak berdoa agar diberikan rezeki dan segera dapat berobat.

Baca Juga :   Jumat Berkah, Anggota DPRD Medan M Rizki Nugraha Bantu Pembangunan Pondok Mengaji Martuani Berkarya

“Ya Allah, berikan kami rezeki. Agar bisa beli susu, beli jajan dan tolong kami berobat, biar kami cepat sembuh,” kata sang adik polos.

Sang ibu, Nisa (27) mengaku, sejak kecil kedua anaknya sudah mengalami penyakit kulit. Awalnya bermula dari benjolan kecil yang muncul pada kulit. Tapi tidak separah yang sekarang,” kata Nisa, Sabtu (3/7/2021).

Diceritakan Nisa, benjolan pada kulit mulai menyebar ke sekujur tubuh seiring bertambahnya usia mereka. Selain membesar, benjolan itu mengelupas dan mengeluarkan cairan dan kerap membuat keduanya meringis kesakitan.

“Kadang kalau lagi sakit, sakit kali. Kalau udah terkelupas pasti pedih dan orang ini terus menangis menahan rasa sakitnya,” ungkapnya sedih.

Baca Juga :   Perbaiki Rumah Warga, Pemprov DKI Kerjasama Dengan Yayasan Budha Tzu Chi

Dampak dari benjolan yang pecah, kata Nisa, menyebabkan anggota tubuh anaknya menjadi cacat. Seperti jari yang yang rusak dan kuku yang mengelupas.”Padahal saat lahir kondisinya normal kok. Kalau sekarang maaf cakapnya udah cacat,” sebutnya.

Nisa menuturkan, upaya untuk menyembuhkan kedua buah hatinya telah dilakukan dengan segala upaya, mulai dari membawa ke beberapa rumah sakit. Namun belum juga sembuh. Anehnya, sampai saat ini tidak diketahui apa penyakit yang di derita kedua bocah itu.

“Setiap rumah sakit yang didatanginya untuk berobat selalu memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Ada yang bilang virus kucing, ada kanker, dan ada pula yang bilang penyakit turunan,” tuturnya.

Selain itu, ungkap Nisa, kendala biaya menjadi kendala yang harus dihadapi Nisa. Sehingga kedua buah hatinya kerap menahan perih kesakitan lantaran tidak lagi menjalani proses pengobatan.

Baca Juga :   Kapolda Sumut Semoga Lanjutkan Penggrebekan ke Sejumlah Gudang Penampung Arang Mangrove Diduga Ilegal di Medan-Deli Serdang (1)

Apalagi kata Nisa, dirinya bukan warga asli Kota Medan, melainkan perantau dari Kabupaten Mandailing Natal. “Biaya jadi kendala, karena tidak sanggup bayar BPJS, bukan belum diurus,” jelasnya.

Saat ini, Nisa mengaku tidak sanggup membiayai perobatan anaknya. Terlebih suaminya hanya seorang buruh tani. Penghasilannya yang pas-pasan hanya cukup bagi biaya hidup dan membeli susu Zakira.

Saat ini Nisa tinggal di Medan dengan menumpang di tumah adiknya untuk meminta bantuan. Namun bantuan tidak kunjung ia dapat.

Dia berharap ada pihak yang mau membantu anaknya. Salah satu harapannya kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi,” tutur Nisa penuh harap. (TP – Sofar Pandjaitan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *