tobapos.co – Aini Zahra, seorang siswi berusia 16 tahun di MAN Sergai, adalah contoh inspiratif seorang gadis muda yang gigih berjuang bersama Ayahnya.
Meskipun masih muda, Aini tak hanya fokus pada pelajaran di sekolah, tetapi juga ikut membantu Ayahnya berjualan Es Oyen di sekitar halaman sekolah. Hal ini menunjukkan bagaimana Aini berusaha untuk tidak hanya meraih cita-cita pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi pada perekonomian keluarganya.
Kemandirian Aini patut diteladani dan kini menjadi perhatian serius pihak Kanwil Kemenag Sumut. ” Luar biasa siswi MAN ini,” ungkap Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara H.Ahmad Qosbi mengapresiasi kisah Aini siswi MAN Serdang Bedagai yang berprestasi,
“Semoga semakin banyak muncul Aini – Aini yang lain di lingkungan Pendidikan Agama di Sumut. Teruslah melangkah meski itu perlahan karena dengan melangkah akan menjadikan kalian semakin dekat dengan tujuan dan prestasi yang kalian inginkan.” ungkap Ahmad Qosbi.
Dia (Aini) berprestasi dan unggul di sekolah. Namun di luar kegiatan belajar, Aini dan Ayahnya bekerja keras, meskipun kesulitan, untuk menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Keberanian dan ketekunan Aini dalam menjalani dua peran—sebagai siswi dan penjual Es Oyen—menjadi simbol keteguhan hati dan semangat juang yang patut diacungi jempol,” ujar tambah Humas Kemenagsu Mulia Banurea.
Kisah Aini
Saya selalu minder (rendah diri) kisah Aini menceritakan masa kecilnya dulu sering dibully perihal status sosial. “Saya ini dikarenakan tumbuh di lingkungan anak-anak yang status ekonominya lebih baik, cerita Aini, semua hal yang diucapkan mereka (pembully) tak lain hanya tentang kasta kehidupan seperti pekerjaan orang tua dan materi,” ungkap Aini sedih.
Faktor bullian itu membuat saya (Aini) menjadi remaja yang kurang percaya diri.
Namun kisah kelam tersebut tidak membuat Aini putus asa, sebaliknya menjadi pemicu memotivasi untuk terus belajar dan meraih prestasi membanggakan kedua orang tua, ujarnya bangga.
Kondisi ekonomi keluarganya yang masih dibilang kurang membuat Aini menjadi siswa yang mandiri. Adanya Ibu dan Kakak semata wayang sebagai sosok yang dikaguminya memotivasi Aini untuk bisa meraih cita-cita seperti Kakaknya.
Disinggung cita-citanya kelak, pengakuan Aini ingin menjadi guru Kimia seperti kakaknya dan saat ini Ia sudah dipercaya menjadi model atau guru muda bagi siswa tingkatan SD di lingkungan desanya. Kurang lebih 8 orang anak sudah dibimbing belajar olehnya sejak 2023 lalu.
Aini ingin membuktikan bahwa ekonomi tidak menjadi penghalang dirinya untuk meraih cita-cita, ada harapan terbesar dalam hidupnya sebagai anak bungsu, ingin bisa menjadi anak yang dibanggakan dan bisa membahagiakan kedua orang tuanya.
Selain berprestasi di bidang Akademik, Aini juga termasuk siswa yang aktif dalam organisasi di madrasah (OSIM) dan aktif dalam kegiatan Ekskul Pramuka, dakwah dan Karya Ilmiah Remaja
Saat ini Aini mencoba keberuntungan di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Aini memilih Jurusan Pendidikan Kimia Unimed dan Pendidikan Fisika UNP sesuai dengan keinginan dan cita-citanya. Aini juga mencoba jalur beasiswa terbuka Cipta Pelita.
“Saya percaya bahwa kesuksesan dimulai dari kerja keras dan kepercayaan diri,” tegas Aini
Banyak Prestasi yang sudah diukir Aini dalam bidang akademik di antaranya adalah Juara 3 Tingkat Nasional Mata Pelajaran PKN (Saintech.id), Juara 2 Provinsi Sumatera Utara Mapel PKN (Saintech.id), Peraih Medali Perunggu Tingkat Nasional MAPEL PKN (Sigma Sains Indonesia), Peraih Medali Perak Tingkat Nasional MAPEL Matematika (Jenius Competition), dan Peserta PRESMAS Olimpiade Nasional (Kimia, B. Indonesia, Fisika).
Kepala MAN Serdang Bedagai, Dr, Burhanuddin, M.Pd mengatakan, Aini memiliki semangat juang yang tinggi, mampu menunjukan prestasi dan tetap percaya diri meski ayahnya hanya pedagang kecil, dan Ia yakin Aini akan menjadi anak yang sukses nantinya mengikuti jejak kakaknya.(MM)
