tobapos.co – .Kembali kepada data yang dirilis Kepala BNNP Sumut Brigjen Toga Panjaitan, saat memperingati HANI di Juni 2022 kemarin. Terbaru, bahwa ada 1.192 wilayah di Propinsi Sumatera Utara yang rawan narkotika berstatus bahaya dan waspada. Sedangkan pengguna dan menyalahgunakan ada 1,5 juta orang. Sehingga, bertahun-tahun Sumut tetap teratas sebagai propinsi dengan angka terbesar (penyalahgunaan narkotika) di seluruh Indonesia. Tentunya parah bukan..?
Ironinya, disuarakan masyarakat dengan getol, dibongkar dari titik lokasi peredaran terbesar hingga omset dan kartel di dalamnya, tetapi seperti dianggap angin lalu. Contohnya di Jermal 15/tanah garapan, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Hampir sejak sebulan lalu secara terus-menerus diangkat media sebagai corong masyarakat yang masih tinggi mendapat kepercayaan. Alangkah mirisnya, hingga detik ini, Sabtu (24/12/2022), bukannya mendapat apresiasi, lalu lokasi yang diinformasikan, yang besar pula itu peredaran narkobanya, belum terdengar ditutup selamanya, ditangkapi sampai para gembong, bigbosnya.
Akibat kondisi seperti ini, pantaslah masyarakat kerap merosot kepercayaannya? kepada institusi yang diberi negara wewenang besar, bertugas penangkapan dengan payung hukum UU Nomor 35 Tahun 2009. Pasalnya, kenapa kerap terdengar hanya pengguna-pengguna narkoba ketengan yang ditangkap, sedangkan para bigbosnya jelas tempat penjualannya lagi, merdeka merasa kebal hukum. Muncul lagi pertanyaan di masyarakat, apakah memang ada settingan hanya menumbalkan pemakai narkoba untuk memudahkan pekerjaan mereka?
Banyak lagi kondisi yang memilukan terjadi saat ini khususnya di Sumatera Utara terkait hantaman hingga dugaan pembiaran maraknya peredaran narkoba, dimana dari anak kecil hingga yang sudah tua renta bersama darah dagingnya bersama mengkonsumsi narkoba disana (Jermal 15) pun ada. Dan itu akan tetap dituangkan tim media bersama masyarakat yang secara khusus akan membongkar kejahatan terorganisir, kejahatan luar biasa ini, supaya masyarakat lebih luas semakin berani melawan, kata perang terhadap narkoba itu nyata bukan fiksi belaka.
Baca juga..
SM dan BM Bigbos Kartel Jermal 15
Tak bosan dibeberkan, ternyata insial SM dan BM bigbos kartel narkoba di lokasi perkampungan narkoba Jermal 15. Pernah ditangkap namun itulah kebalnya, disebut tak lanjut proses hukum karena barter dengan angka besar.
Saat ini SM dan BM disebut lagi, untuk mencuci uang bernilai fantastis hasil peredaran narkobanya, membuka situs judi online, dengan bantuan ahli komputer (IT) dari Malaysia.
Dibeberkan sumber lagi, dengan perhitungan sederhananya, SM dan BM bisa meraup omset mencapai 9 miliar rupiah perbulannya, sedangkan di hari libur, apalagi akhir tahun seperti saat ini, bisa menjadi 5 kali lipat dari biasanya.
Kekuatan SM dan BM ini ternyata disebut tak lepas dari kerjasama dengan oknum-oknum aparat, bahkan itulah yang menjadi alasan bahwa pasokan narkoba kesana tak pernah ada macetnya.
Hasil Konfirmasi
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda sebelumnya mengatakan, “Terimakasih informasinya, segera akan kita tindak,” sembari meminta agar masyarakat menunggu.
Lalu, mengaku Kanit 1 Sat Narkoba Polrestabes Medan AKP Wisnu kembali menjelaskan mewakili Kapolrestabes Medan, “Sejauh ini kami kan sudah melakukan upaya –upaya seperti GKN, Bapak tinggal dimana? Jauh kali soalnya antara (tempat wartawan-red) dengan Jermal 15. Kemarin baru kami GKN lagi, hampir tiap bulan seringkali kami GKN disana.”
Kembali dibacakan AKP Wisnu bunyi pertanyaan konfirmasi yang dikirim wartawan ke Kapolrestabes Medan, ‘Soal masih buka dan maraknya peredaran narkoba di Jermal 15 Kecamatan Percut Seituan, apa langkah Polrestabes Medan untuk pemberatasan terhadap peredaran narkoba disana Jermal 15?’
Dijawab AKP Wisnu, “Sudah melakukan GKN-GKN disana, sudah ada juga yang kami tangkapin, udah sering kali lah. Cuma kalau masalah disana bermunculan terus, itu sudah masalah sosial, itu tidak tanggung jawab Polisi saja, tapi tanggung jawab desa, tanggung jawab camat, tanggung jawab kabupaten, masyarakat disana memang harus ada edukasinya juga, sampai saat ini edukasinya itu yang belum berjalan.”
Lanjuntnya, “Kalau misalnya tindakan, Polisi sebatas menangkap gitu. Itulah makanya dimana yang maraknya itu Pak, kemarin kami GKN disana, itu kosong, baru kemarin, kalau ada informasi yang lebih akurat boleh lah kami minta lagi, titik pastinya, jadi kita bisa kerjasama juga, bahkan bulan lalu Polsek Percut tiap minggu GKN disana,” tutup Wisnu.
Sedangkan kepada Dir Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Cornelius Wisnu P Adji maupun Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, juga lanjut dimintai tanggapan. Namun hingga berita ini dimuat, jawaban belum diperoleh. Tak lupa, kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, setiap muncul pemberitaan terkait narkoba di Sumatera Utara khususnya Jermal 15 ini, selalu dilink/kirimkan sebagai informasi. (TIM/foto-Int-Ilustrasi)
1 thought on “Kepercayaan Merosot? Sumut 1.192 Wilayah Bahaya dan Waspada Narkotika, Kartel Besar di Jermal 15 Belum Mampu Diberantas”