tobapos.co – Belum tuntasnya peperangan melawan para mafia kelas kakap yang mengelola perkampungan basis narkoba terbesar di Sumut (Jermal 15, Percut Seituan, Deli serdang), menyulut tanda tanya besar di masyarakat terhadap kinerja pihak berkompeten.
Baca juga..
Pasalnya, sejak beberapa Minggu lalu dan hingga kini, Rabu (14/12/2022), belum terdengar adanya gebrakan besar, menangkapi para bandar, kaki tangan, hingga sang big bos pengelola sarang kartel narkoba di lokasi dimaksud.
Setelah Pengamat Hukum Dr Redyanto Sidi SH, MH berbicara tegas menanggapi, ”Tentu ada faktor yang membuat para pelaku dan jaringannya tidak takut. Misalnya menganggap aparat tidak ada atau tidak berani. Hukum harus ditegakkan oleh penegak hukum, itu kewajiban. Apalagi soal narkotika ini, selain jaringannya, perlu ditelusuri juga adanya para oknum yang melindungi bahkan menjadi beking” terang Redy.

Kini lanjut Ketua Granat (Gerakan Nasional Anti Narkotika), Sumut Sastra SH. MKn angkat bicara, beliau menekan agar jangan ada tebang pilih dalam penegakan hukum. Tindak tegas, tangkap dan memproses hukum dari level atas sampai paling bawah yang terlibat.
Disinggung mengapa bisa leluasa para bandit besar narkoba menjalankan perdagangan ilegal narkobanya (di Jermal 15/Deli Serdang, Sumut), dan itu salah satu penyebab Sumut tetap pada darurat narkoba? Pria akrab disapa Bung Sastra itu menimpali,
“Hukum tidak melihat latar belakang, justru kalau oknum aparat terlibat menjadi pemberat. Granat sampai kapan pun tetap berkomitmen nyata melawan keberadaan narkoba secara ilegal, dan pastinya setia mendukung pihak berwenang dalam penegakan hukum yang berlaku,” tutup pria bersahaja yang juga Dewan Pengarah Banteng Muda Indonesia di Sumatera Utara itu.
Saat ini, banyak beragam komentar yang diterima redaksi media ini terkait pemberitaan yang mengangkat kian suburnya peredaran hingga pemakaian narkoba khususnya sabu-sabu di Provinsi Sumatera Utara, dari tokoh pemuda, legislatif hingga tokoh agama, dan akan dituangkan dalam berita selanjutnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengatakan, “Terimakasih informasinya, segera akan kita tindak,” katanya meminta wartawan menunggu.
Di tempat terpisah, Dir Ditnarkoba Polda sumut Kombes Pol Cornelius Wisnu P Adji belum membalas pesan konfirmasi wartawan, dan hampir sama dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak. Namun tetap ditunggu, sebab konfirmasi salah satu yang diwajibkan kepada wartawan sesuai kode etik juga diminta Undang-Undang.
Sekedar diketahui, omset para mafia pengelola sarang besar narkoba Jermal 15 disebut -sebut cukup fantastis, diperkirakan bisa mencapai Rp 5 miliar per minggunya. Meski beberapa kali terdengar digrebek aparat berwenang. Namun, hasilnya kerap tak memuaskan karena berbanding jauh dengan harapan masyakat yang meminta Jermal 15 digaransi tutup selamanya. (TIM)