tobapos.co – Pengadaan Jasa Tenaga Keamanan untuk RSUD Rantauprapat Tahun Anggaran 2021 yang dikelola PT. Ameri Jasa Antares Andalan sebagai pemenang lelang sarat dengan berbagai kejanggalan.
Kejanggalan tersebut terdiri dari beberapa persyaratan yang dinilai kurang mendukung, seperti di antaranya terkait penawaran pada pagu.
Anehnya lagi, dari enam perusahaan yang menjadi peserta lelang, hanya PT.AJAA yang melakukan penawaran.
Berdasarkan dokumen lelang PT.AJAA beralamat di Jalan Amal Medan, ternyata setelah diinvestigasi, PT.AJAA tidak ditemukan di alamat yang dimaksud, sehingga akhirnya diketahui bahwa PT.AJAA berada dibilangan Jalan Sisingamangaraja Medan.
Kabar informasi yang diperoleh menyatakan bahwa, di dalam kontrak antara PT.AJAA dengan RSUD Rantauprapat per 19 Juli 2021 Chaidir Budiya sebagai Direktur, sementara disisi lain di dalam kontrak antara PT.AJAA dengan pihak tenaga keamanan (satpam) per 19 Juli 2021 Umar Fauzi sebagai Direktur.
Selanjutnya, data informasi yang diperoleh juga menyatakan, bahwa PT.AJAA diduga tidak memiliki sertifikat Gada Utama yang merupakan syarat utama Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP).
“Dengan demikian, kontrak untuk pengadaan Jasa Tenaga Keamanan yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 yang akan datang dinilai cacat hukum,” kata Ketua LSM SUARA PROLETAR Ridwanto Simanjuntak.
Sementara ketika upaya konfirmasi dilakukan LSM Suara Proletar Ridwanto Simanjuntak bersama wartawan pada Kamis (7/10/2021) di kantornya di Jalan SM Raja Medan, Direkturnya tak berada di tempat.
Beberapa staf yang tak menyebut namanya mengatakan, “Pak Direktur berada di Rantau Prapat.”
“Beliau berada di RSU Rantau Prapat,” ujar mereka sembari menyebut nomor kontak sang Direktur Umar Fauzi.
Sangat disesalkan ketika Umar Fauzi dikonfirmasi kembali melalui nomor kontaknya, Senin (11/10/2021), dia tidak merespon beberapa pertanyaan. MM
