tobapos.co – Anggota DPRD DKI Jakarta mengancam akan segera mengajukan pembentukan panitia khusus (pansus) ke pimpinan dewan.
Pansus yang dimaksud adalah pansus kegagalan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam menangani pandemi Covid-19.
“Saya akan segera mengusulkan dibentuknya pansus Dinas Kesehatan gagal tangani Covid-19,” kata dr. Dian Pratama kepada tobapos.co, Kamis (17/12/2020).
Diungkap politisi Partai Gerindra ini, dasar lain pengajuan pansus ini, karena kinerja Kadis Kesehatan DKI Jakarta tidak becus dalam menangani pandemi ini.
“Ini bisa dilihat dari semakin banyaknya warga Jakarta yang terpapar Covid-19. Bahkan tidak pernah turun sejak merebak Maret lalu,” ucapnya.
Indikasi lain, papar dokter spesialis kandungan ini, beberapa dokter dan paramedis serta pejabat DKI yang meninggal karena penyakit mendunia ini.
Pada hal dari sisi anggaran, sudah sangat cukup dari APBD DKI 2020. Ditambah lagi tunjangan kinerja daerah (TKD) PNS DKI dipotong hampir 50 persen setiap bulannya.
“Sebut saja almh Sekda Saefullah dan Camat Kelapa Gading meninggal akibat Covid-19. Ini tak lepas dari buruknya penanganan dari Dinkes DKI selaku leading sector untuk tangani pandemi mematikan ini,” ujarnya.
Lebih miris lagi, gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub DKI Jakarta Ariza Patria juga positif terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu dan terpaksa isolasi mandiri di rumah dinas.
dr Dian juga mensinyalir adanya dugaan penyimpangan penggunaan anggaran APBD DKI untuk penanganan Covid-19. Sebab masih banyak rumah sakit yang mengeluhkan kekurangan alat dan mahalnya untuk rapid tes maupun tes PCR.
“Selaku anggota Komisi E DPRD DKI, saya melihat sendiri, saudari Kadinkes DKI Widyastuti ini tidak pernah mau mendengar masukan positif dari kami dewan. Dia selalu bekerja dengan apa yang dia ketahui,” paparnya.
Demi bagusnya kinerja Pemprov DKI Jakarta di masa mendatang, pinta dr. Dian, dirinya meminta kepada gubernur DKI Anies Baswedan untuk segera mengevaluasi Widyastuti.
“Selaku partai pengusung Anies-Ariza, saya minta pak Anies untuk segera mengganti Widyastuti. Ini bukan karena sentimen pribadi, namun karena Widyastuti kurang mampu memimpin Kadis Kesehatan DKI,” imbuhnya. (TP 2)
