tobapos.co – Saat ini umat Islam sedang melaksanakan Puasa Ramadhan yang dirayakan setiap tahunnya, ada baiknya kita sebagai umat beragama saling menghormati, menghargai satu sama lain, seperti dengan tidak secara vulgar menjual dagangan makanan minuman, ataupun melakukan kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan pemeluk agama lain dalam melakukan ibadahnya.
Namun kondisi itu sepertinya tidak terjadi di Kota Medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara. Terpantau, aktivitas perjudian yang jelas-jelas dilarang agama maupun aturan hukum malah merajalela secara terang-terangan.
Dari sekian lokasi yang diketahui tim media ini, diambil contoh, seperti di gedung Yanglim Plaza Kecamatan Medan Area, juga di Jalan Platina Raya, Kecamatan Marelan, Kompleks Kota Baru (ada dua lokasi berdekatan), parahnya yang di Kompleks Kota Baru, tidak jauh dari sebuah masjid.
Akan kondisi itu, elemen masyarakat sampai ada yang berkomentar pedas, mempertanyakan ‘Bagaimana Kota Medan Mau Berkah (slogan Walikota Bobby Nasution dan Wakilnya Aulia Rahman) Kalau Judi Dimana-mana?’
Terkait ini, pihak berwenang sudah sering dilakukan konfirmasi, namun tetap seperti bungkam. Namun akan tetap dilakukan terlebih kepada Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Simatupang juga Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja hingga Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak.
Besaran Jatah
Sesuai informasi yang diterima, sejumlah oknum ternyata mendapatkan jatah bulanan maupun mingguan dari bos perjudian dua lokasi itu yang dipanggil bernama Akuang dan Aking.
Oknum yang mengaku dari media ada yang dapat Rp 1,5 juta per bulan, sedangkan oknum-oknum petugas bisa mencapai Rp 15 juta sampai Rp30 juta per bulannya.
Belum Pernah Digrebek Tuntas
Ada yang aneh juga dari dua lokasi sarang perjudian itu, ternyata belum pernah digrebek hingga tuntas. Padahal beroperasinya sudah tahunan, disana disediakan perjudian jenis mesin seperti rolet, tembak ikan, slot dan banyak lainnya dengan pemanis wanita seksi. (Mri)
