Dharma Jaya Harus Berperan, Nur Afni Sajim: Kontribusi Penting Stabilkan Harga

Ekonomi Headline

tobapos.co – Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, menilai kontribusi Dharma Jaya sangat penting untuk menstabilkan harga daging dan ayam di Ibu Kota.

“Saat harga ayam sempat melonjak hingga Rp48.000 per kilogram, Dharma Jaya tetap menjualnya sebesar Rp35.000 per kilogram,” kata Afni dalam forum Balkoters Talk bertajuk ‘Menilik Transformasi Bisnis Dharma Jaya untuk Ketahanan Pangan Jakarta’ di Pressroom Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/10).

Selain itu, Nur Afni menekankan bahwa peran Dharma Jaya ini dilandasi Pergub Nomor 22 Tahun 2018, yang menempatkan BUMD tersebut sebagai operator utama dalam program subsidi pangan Jakarta.

“Bayangkan kalau kita beli daging tidak dengan Darma Jaya mungkin kita tidak bisa melakukan subsidi daging kepada masyarakat Jakarta. Begitu juga dengan subsidi ikan, begitu juga dengan subsidi ayam,” jelasnya.

Afni harapan agar transformasi yang dilakukan Dharma Jaya tidak hanya menjaga ketersediaan pangan dan keuntungan saja, tetapi juga dapat memberi dividen kepada pemerintah daerah.

“Mudah-mudahan dengan adanya transformasi ini, Darma Jaya bisa lebih baik, bisa lebih untung, dan ke depan bisa memberikan deviden kepada pemerintah DKI Jakarta,” pungkas Afni.

Sementara itu, Direktur Utama Dharma Jaya Raditya Endra Budiman memaparkan capaian bisnis serta arah transformasi perusahaan ke depan.

Raditya mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir ini,  unit bisnis komersial Dharma Jaya mengalami pertumbuhan signifikan.

“Secara e-commerce juga kami sudah ada di Tokopedia, ada di Shopee, juga ada di Blibli, kami juga punya 100 Mitra Horeca sekarang, di General Trade ada 350 customer, di wholesale kurang lebih ada 95,” kata Raditya.

“Jadi memang peningkatan sisi komersil ini 190 persen dibanding 2 tahun sebelumnya. Jadi peningkatannya lumayan signifikan dan ini berkat kerjasama dan support dari kita semua,” lanjutnya.

Raditya menjelaskan, produk Dharma Jaya kini semakin mudah dijangkau masyarakat melalui jaringan pasar modern maupun platform digital.

Masyarakat dapat membeli produk protein hewani Dharma Jaya pasar modern, seperti di Transmart, Food Hall, Tip Top, Mitra, Hero dan sebagainya.

“Itu InsyaAllah dagingnya Darma Jaya semua. Jadi silahkan belanja di sana, enggak usah khawatir karena dari sisi kehigienisan dan halalnya sudah terjamin oleh Darma Jaya dan sudah tersertifikasi,” imbuhnya.

Tak hanya memperluas pasar komersial, Dharma Jaya juga bersinergi dengan UMKM dan reseller untuk memperkuat jaringan distribusi.

“Saat ini ada 66 UMKM aktif dan 72 reseller aktif. Jadi reseller ini bisa, sebenarnya teman, siapapun bisa, teman-teman bisa ikut disini sebagai reseller, juga UMKM juga kita sangat welcome,” ucap Raditya.

Selain itu, Dharma Jaya menggandeng asosiasi pedagang kecil untuk memperluas akses pasar rakyat.

“Kemarin juga kami sudah ada penanda tanggalan kerjasama dengan asosiasi berdaya kaki lima di Jakarta dan mudah-mudahan itu juga akan menambah peran kita di masyarakat,” ujarnya.

Raditya menekankan, transformasi Dharma Jaya tidak hanya berorientasi pada ekspansi komersial, tetapi juga berlandaskan pada prinsip keberlanjutan.

Salah satu langkah strategis adalah pemanfaatan lahan untuk ruang terbuka hijau.

“Dharma Jaya concern dengan teknologi hijau, ada beberapa kegiatan yang nanti kita akan lakukan, yang saat ini sedang berproses yaitu kami akan menyediakan ruang terbuka hijau untuk ecopark, nursery dan juga urban farming, greenhouse,” tuturnya.

“Lahan yang ada adalah di Cakung seluas 1,2 hektare. Jadi dari 11 hektare yang ada di Cakung itu, seluas 1,2 hektare akan kami manfaatkan untuk ruang terbuka hijau yang nanti bisa dimanfaatkan juga oleh warga-warga sekitar di Cakung,” ungkapnya.

Tak hanya itu, efisiensi energi juga menjadi fokus. Dharma Jaya akan memanfaatkan energi surya sebagai sumber daya ramah lingkungan.

“Kami juga rencananya akan menggunakan solar panel, kami punya lahan yang cukup luas, bahkan di atas kandang itu sebenarnya bisa kita taruh solar panel, jadi itu juga salah satu program kita untuk mengefisiensikan penggunaan listrik,” imbuhnya. (Nauli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *