tobapos.co – Pemprov DKI Jakarta menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam memperkuat ketahanan pangan Ibu Kota.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan A. Sidabalok, menyebut Perumda Dharma Jaya bukan hanya sekadar distributor pangan, melainkan mitra strategis pemerintah dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pangan warga.
“Peran Perumda Dharma Jaya dalam penguatan ketahanan pangan di Provinsi DKI Jakarta itu sangat penting. Karena memang Dharma Jaya itu merupakan saudara kandung dari DKPKP,” ujar Sidabalok.
Hal itu diungkapkan Sidabalok saat menjadi pembicara dalam forum Balkoters Talk bertajuk ‘Menilik Transformasi Bisnis Dharma Jaya untuk Ketahanan Pangan Jakarta’.
Acara yang digelar di Pressroom Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (03/10/2025) ini, turut dihadiri Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman dan Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Nur Afni Sajim.
Sidabalok melanjutkan, Jakarta memiliki kerentanan tinggi dalam hal pasokan pangan, karena bukan menjadi daerah penghasil utama pangan.
Berdasarkan kajiannya, Jakarta hanya mampu memenuhi dua persen kebutuhan pangan dari sumber daya lokal, sementara 98 persen sisanya berasal dari luar daerah.
Untuk menjawab tantangan itu, Dharma Jaya menyiapkan berbagai terobosan, salah satunya dengan pembangunan gudang pendingin (cold storage) skala besar di beberapa titik.
“Sempat kami berdiskusi dengan Pak Dirut bagaimana Darma Jaya akan membangun atau membuat suatu cold storage yang berkapasitas besar. Di mana, di Cakung cold storage berkapasitas 1.000 ton, di Pulau Gadung ada 2.000,” ungkapnya.
Selain itu, Dharma Jaya juga memperkuat pasokan melalui pola kemitraan dengan daerah lain melalui skema kontrak farming.
Nantinya sentra-sentra peternakan dapat menyuplai hewan atau daging mentah ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.
“Khusus untuk hewan kami sudah berkoordinasi atau berkolaborasi dengan Provinsi Lampung, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sebagai daerah pemasok hewan ternak,” ujarnya.
Tidak hanya menjaga stabilitas pasokan, Dharma Jaya juga dinilai punya kontribusi besar dalam aspek gizi masyarakat.
Sidabalok menyoroti pentingnya suplai ikan sebagai sumber protein bagi warga.
“Ikan ini juga sangat penting sekali karena ikan merupakan salah satu produk pangan yang dapat menekan angka stunting. Di samping karena memang zat gizinya tinggi, proteinnya tinggi, mengandung asam amino yang sangat baik buat perkembangan otak,” paparnya.
Selain itu, Dharma Jaya turut memperluas akses distribusi melalui Meat Shop atau Toko Daging di sejumlah lokasi seperti Cakung dan Mampang, serta armada pangan keliling menggunakan mobil dan motor pendingin.
Produk pangan segar juga dipasarkan langsung di kantor Wali Kota, kantor Kecamatan, hingga Kelurahan.
Dengan dukungan cold storage, kontrak farming, dan distribusi pangan sehat serta halal, Dharma Jaya diharapkan mampu menjaga stabilitas harga.
Perseroan juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat Jakarta di tengah tingginya ketergantungan pasokan dari luar daerah.
Sidabalok menekankan bahwa kualitas pangan yang beredar harus sesuai standar keamanan dan kesehatan.
“Jadi yang paling tidak kalah penting adalah aman, sehat, utuh, dan halal. Dan ini merupakan salah satu keharusan bagaimana produk pangan diwajibkan harus tersertifikasi halal. Dan Darma Jaya sudah memilikinya,” pungkasnya. (Nauli)