Gubernur Bobby Nasution Gelar Silahturahmi Dengan Pemred Media, Diduga Untuk Membentengi Isu Pemeriksaan KPK

Headline Pemerintahan

tobapos.co – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution menggelar silaturahmi dengan ratusan Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa yang bertugas di Sumut. 

Selain para Pemred, sejumlah wartawan yang sehari-hari meliput kegiatan di Kantor Gubernur Sumut juga turut hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (25/8/2025).

Acara yang sedianya diharapkan menjadi ajang komunikasi dan tukar pikiran antara pemerintah daerah dengan insan pers ini sempat berlangsung ricuh. 

Penyebabnya, pihak Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumut dinilai tidak maksimal menyiapkan fasilitas umum bagi peserta.

Sejumlah awak media juga menilai pertemuan tersebut kurang memiliki substansi karena tidak ada topik yang jelas untuk diulas. Bahkan, di sela acara beredar spekulasi bahwa Bobby Nasution akan segera mengakhiri masa jabatannya pada akhir tahun ini.

Rumor tersebut semakin menguat seiring dengan dugaan bahwa Bobby tengah bersiap menghadapi pemeriksaan hingga potensi penahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan  korupsi proyek infrastruktur yang sebelumnya menyeret sejumlah pejabat di Pemprovsu.

Isu menarik yang berkembang di kalangan jurnalis, baik di lingkungan Pemprov Sumut maupun di luar, adalah dugaan adanya upaya pengalihan isu oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution. 

Silaturahmi dengan ratusan Pemred dan wartawan yang digelar di Rumah Dinas Gubernur, Senin (25/8/2025), dinilai sebagian pihak hanya sebagai strategi meredam pemberitaan miring seputar kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap mantan Kadis PUPR Sumut, Topan Obaja Ginting.

Sejumlah wartawan bahkan menduga ada skenario aliran dana atau bentuk “suap halus” yang diarahkan kepada media agar tidak terlalu menyoroti kasus tersebut. 

“Kesannya ini semacam cara mengalihkan perhatian publik dari masalah hukum yang membayangi Bobby Nasution,” ujar salah seorang jurnalis.

Namun yang lebih mengherankan, dalam acara resmi itu terlihat kehadiran seorang non-ASN yang duduk cukup dekat dengan Gubernur Bobby, diapit oleh pejabat Pemprovsu, yakni Asisten Pemprov, Kepala Balitbang Dicky Panjaitan dan Kadis Kominfo Sumut Erwin Harahap.

Sosok bernama Syf tersebut bukan pejabat struktural maupun fungsional, namun tampil seakan memiliki kewenangan di lingkaran Pemprov.

Fenomena ini memicu tanda tanya besar di kalangan wartawan. “Dia bukan pejabat, tidak jelas kapasitasnya, tapi sering tampil dan justru mengganggu kerja jurnalis,” keluh seorang wartawan yang merasa gerah dengan keberadaan sosok itu.

Bahkan, keberadaan Syf dinilai kerap menimbulkan keresahan. Beberapa jurnalis mengaku sering mengalami hambatan saat menggali informasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumut, karena diduga ada intervensi atau pengaruh dari pihak luar tersebut.

Sejumlah pihak mendesak agar Pemprov Sumut menertibkan tata kelola administrasi dan birokrasi, sehingga tidak ada lagi pihak non-struktural yang muncul di ruang-ruang resmi pemerintahan dan menimbulkan kesan negatif di mata publik maupun insan pers.

Diperoleh keterangan Gubernur Bobby Nasution mengaku akan menertibkan serta ianya berpesan untuk membimbing-membina anak tersebut. Disebabkan Syf berkelakuan nakal.

Bobby menyatakan kedepan seluruh OPD diminta supaya menyempatkan untuk konfrensi pers menjelaskan kegiatan dan anggaran yang digunakan.

Harus ada kegiatan ini di seluruh OPD Pemprovsu selama seminggu dua kali berturut-turut, kata Gubernur Bobby Nasution untuk diduga mengelakkan sorotan negatif.

“Pemprovsu melalui Diskominfo diharuskan melaksanakan hal tersebut dua kali seminggu mengundang wartawan,” ujarnya mengakhiri sambutannya.(MM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *