tobapos.co – Teror ‘hujan batu’ semakin kerap terjadi terhadap Saman (44), dan keluarganya pasca laporan pengaduan terhadap Umar Rito dengan Nomor : STTLP/101/I2023/SPKT Percut/Polrestabes Medan resmi dibuat sekira 12 Januari 2023 lalu.
Baru-baru ini lebih mencekam, di tengah malam meski terdengar ada Penjaga Malam berkeliling sembari memukuli tiang listrik tanda jam/waktu saat itu. Namun para pelaku tetap nekat melakukan aksinya, “menghujani batu” rumah korban (Saman) di Jalan Tirtosari, Komplek Tirtosari Permai, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
Lebih menyakitkan lagi, orangtua/ayah Saman yang sudah renta, Wu Fung Se alias Ngatimin (82), diduga akibat teror selama ini terhadap anak-anaknya, tiba-tiba meninggal dunia pada Selasa 24 Januari, lalu dikebumikan Jumat (27/1/2023).
Informasi diterima, kuat dugaan bahwa teror keji yang menghantui Saman dan keluarganya itu berhubungan dengan laporan pengaduan mereka di Polsek Percut Seituan, hingga diamankannya Umar Rito yang disebut-sebut sebagai pelaku dan kini tak tertutup antek-anteknya yang lanjut beraksi.
Dengan teror biadab yang dialami para korban (Saman dan Keluarganya) itu, berharap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Tatareda mau memerintahkan bawahannya agar segera menangkap para pelaku. Sebab, bila kondisi seperti ini terus dibiarkan, dikhawatirkan semakin membesar dan akan mengancam kepercayaan publik terhadap pihak berwajib yang betugas menjaga keamanan, kenyamanan juga ketertiban di masyarakat.
Kapolsek Percut Seituan Kompol M. Agustiawan melalui Kanit Reskrim yang dikonfirmasi terkait ketakukan para korban dan perkembangan laporan pengaduan korban mengatakan, bahwa proses hukum akan tetap lanjut sembari menunggu hasil observasi dari dokter RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem.
“Itu kasusnya lanjut proses hukumnya. Namun kita bersabar menunggu hasil observasi dokter RSJ, dan karena nyawa keluarga pelapor terancam, makanya kita amankan (Umar Rito).” ungkap Kanit Reskrim Iptu Japri Simamora.
Kemudian terkait informasi bahwa terlapor kasus pengrusakan (Umar Rito), yang dipertanyakan mengapa dibantarkan ke RS Jiwa, sementara bisa jadi merupakan korban narkoba? Sambungan seluler tiba-tiba terputus, dan akan tetap dicoba kembali. Minggu (29/1/2023).
Sebelumnya, atas laporan Saman dan keluarganya di Polsek Percut Seituan, Polrestabes Medan, terhadap Umar Rito yang kerap mengancam bahkan diduga pelaku yang berkali-kali “menghujani batu” rumah pelapor hingga rusak parah, petugas kepolisian menangkap Umar Rito, sempat dimasukkan sel tahanan, lalu kini diobservasi di RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem.
Pertanyaan besar bermunculan dibenak masyarakat, sebab sangat yakin bahwa Umar Rito kondisinya sehat lahir batin, fisik psikologis. Pasalnya, sehari-hari bisa bekerja sebagai Penjaga Malam, bisa dengan tepat waktu memukul tiang listrik menandakan pukul berapa saat itu sebagai tanda kepada warga, menerima uang jasanya bekerja dengan jumlah yang tepat pula bahkan minta tambah, dan bahkan sehari-hari dengan stabil mengendarai sepedamotornya merk yamaha mio. Lantas, mengapa diobservasi ke RS Jiwa, apakah benar karena ada beking Umar Rito yang disebut-sebut oknum aparat dipanggil inisial TM?
Bila benar demikian, Saman mewakili keluarga besarnya juga menegaskan dihadapan para wartawan, akan membawa kasus yang dialaminya tersebut ke tingkat yang lebih tinggi bila keadilan tak kunjung didapatkan.
Kepada Direktur RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem, Ismail Lubis juga sebelumnya dikonfirmasi, beliau mengatakan agar wartawan langsung menemui bawahannya di kantor, sebab dirinya sedang berada di luar kota. (MR)