Uskup Gereja Assyria Sydney yang Ditikam Mengatakan Dia Memaafkan Pelaku Serangan

Headline Internasional

tobapos.co – Seorang uskup gereja Assyria yang menjadi korban penikaman dalam sebuah ibadah di gerejanya mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah pulih kembali dengan cepat, dan mengatakan bahwa ia telah memaafkan penyerangnya ketika polisi menggalakkan investigasi atas kerusuhan yang terjadi setelah penikaman uskup tersebut.

“Saya baik-baik saja, sudah pulih dengan sangat cepat, jadi tidak perlu khawatir atau cemas,” kata Uskup ‘Mar Mari Emmanuel’ dalam sebuah pesan audio yang diposting di media sosial, ini merupakan komentar publik pertamanya sejak serangan tersebut di media sosial. “Saya telah memaafkan siapa pun yang telah melakukan tindakan ini. Saya juga akan selalu berdoa untuk Anda dan siapa pun yang mengirim orang untuk melakukan hal tersebut, saya juga mengampuni mereka.”

Baca Juga :   Warga Belawan Mandi Setengah Bugil di Depan Kantor Gubernur Sumut

Uskup Emmanuel, yang memiliki banyak pengikut anak muda yang populer di TikTok dan terkenal dengan postingan kritikannya terhadap homoseksualitas, vaksinasi Covid, dalam khotbah-khotbahnya, Uskup mengalami luka-luka dalam serangan penikaman tersebut, yang dianggap sebagai tindakan teroris yang dimotivasi oleh dugaan ekstremisme agama.

Seorang remaja pria telah ditangkap dalam serangan terhadap uskup, dan saat ini berada di rumah sakit di bawah penjagaan polisi. Pada saat terjadinya penyerangan, kerumunan orang yang marah di luar gereja menuntut kepada pihak berwajib agar tersangka penyerang Uskup diserahkan kepada mereka.

Komisaris Polisi negara bagian New South Wales, Karen Webb, mengatakan bahwa seorang pria berusia 19 tahun, yang bukan jemaat gereja, telah didakwa sehubungan dengan keterlibatannya dalam aksi tersebut. Banyak detektif telah ditugaskan untuk menyelidiki kerusuhan tersebut, yang melukai sekitar 50 petugas dan merusak 20 mobil polisi.

Baca Juga :   Soal Belajar Tatap Muka, Ariza Isyaratkan Belum Bisa Digelar

Uskup Emmanuel, dalam pesannya, mengimbau jemaatnya untuk tetap tenang dan menghormati hukum. “Perasaan kami bercampur aduk, terkejut, tidak percaya dan juga sedih atas kejadian ini,dan akan butuh waktu yang panjang bagi para petugas yang berwajib untuk proses investigasi,” kata Paula Masselos, walikota dewan lokal, kepada televisi lokal seteampat.(Stg/sumber-reuters)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *