RSUD Harus Punya Spesialisasi, Dian: Saat Ini Aneh, Hanya Fokus Penyakit Jantung

Headline Sekitar Kita

tobapos.co – Saat ini, pengaturan di RSUD DKI Jakarta terjadi persaingan tidak sehat dalam melayani pasien. Salah satu pemicunya, RSUD didominasi pelayanan pasien penyakit jantung atau CT Cardiac.

Lebih miris lagi, akibat persaingan tidak sehat saat ini, RSUD berlomba-lomba cari pasien untuk CT Cardiac. Sebab kalau rujuk pasien ini, infonya RSUD akan dapat fee atau komisi.

“Kondisi tidak bagus ini harus segera dihentikan oleh Kadis Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti,” kata anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dr Dian Pratama (foto) kepada tobapos.co, Minggu (24/10/2021).

Politisi Partai Gerindra ini mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, agar semua rumah sakit besar di Jakarta atau RSUD, memiliki keunggulan tersendiri.

“Tidak seperti saat ini, RSUD di Jakarta itu tidak punya keunggulan sendiri. Jangan semua dijadikan pusat jantung. Ini jelas tidak bagus,” papar Bendahara Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta ini.

Baca Juga :   MK Gugurkan Sengketa Pilkada Medan, Kubu Akhyar Absen Sidang

Dokter ahli kebidanan ini mengungkapkan untuk seluruh Indonesia saja, hanya ada satu rumah sakit rujukan terpada jantung yaitu RS Harapan Kita.

“Anehnya di Jakarta ada tiga RSUD rujukan penyakit jantung. Memang alatnya saja cukup mahal, sekitar Rp20 miliar satu unit. Saya melihat Kadis Kesehatan saat ini belum bisa berpikir yang benar. Perlu ada orang yang kompeten,” ungkap dr Dian Pratama yang jadi anggota dewan dari Dapil Jakarta Pusat ini.

Dibawah ini kondisi RSUD Jakarta.

– Tarakan: 

1. Pelayanan jantung terpadu

2. Onkologi , sharing radioterapi di ps minggu

3. Ginjal terpadu

4. THT 

5. Stroke

– RSKD Duren Sawit

1. Neuropsikiatri

Baca Juga :   DKI dan Jaktour Hadirkan JDCN Forum 2020

2. Geriatri

4. Tumbuh kembang

 Anak

5. NAPZA dan HIV

RSUD kls B Ps Minggu :

1. Jantung

2.Onkologi

(radioterapi sudah tersedia dalam proses melengkapi spesialis hemato onko, anak onko dan ginekologi onko) 

3. Geriatri

4. Stroke

5.KIA

– Budi asih : 

1. Mata

2. KIA

3. Jantung

4. Stroke

– Cengkareng : 

1. Jantung

2. Stroke

3. Trauma

4.TB RO

5. KIA

– Pasar rebo : 

1. Stroke

2. Jantung

3. Trauma centre

4. Burn centre

5. KIA 

– Koja : 

1. Trauma centre

2. Burn Centre

3. Stroke 

4. Jantung

5. KIA. 

Belum lama, kata Dian, RSUD Pasar Minggu akan dibuat rujukan kanker/onkologi.

“Kenapa sekarang menjadi rujukan jantung lagi. Pada hal kan tidak semua warga DKI penyakit jantung. Ada juga yang kena kanker, kena penyakit paru. Warga juga butuh RS khusus ibu dan anak, RS khusus THT, khusus ginjal, dll,” ujarnya.

Baca Juga :   Warning...! PAC IPK Labuhan Deli Komitmen Dukung Kamtibmas

Dr Dian mengusulkan

RSUD Tarakan menjadi pusat rujukan jantung. RSUD Pasar Minggu jadi pusat rujukan onkologi atau kanker. RSUD Cengkareng jadi pusat rujukan ibu dan anak. RSUD Koja jadi pusat rujukan trauma center.

Kemudian, RSUD Duren Sawit jadi pusat rujukan paru dan geriatri. RSUD Budi Asih jadi pusat rujukan stroke.

“Kenapa dibuat seperti, coba aja di check berapa lama pasien kanker bisa berobat di RS Dharmais pasti butuh waktu enam bulan untuk dapat antrian. Itu semua kan buat mempermudah warga DKI dapat pengobatan dan pelayanan cepat,” imbuh dr Dian. (TP 2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *