Presiden Jokowi Ajak Isi Medsos dengan Keteduhan dan Kesejukan

Headline Teknologi

tobapos.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat agar mengisi media sosial dengan berita yang penuh kesejukan dan keteduhan. Ia mengingatkan bahwa pemerintah selama ini terus berupaya membangun infrastruktur digital.

Infrastruktur itu menurutnya dibangun dengan lengkap dan diharapkan bisa menjangkau seluruh wilayah.

Karena itu mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap infrastruktur digital itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan mengisinya dengan penuh tanggung jawab.

Termasuk di antaranya mengisinya dengan pemberitaan di media sosial dengan penuh keteduhan dan kesejukan.

“Mengisinya dengan penuh tanggung jawab, termasuk mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan dan kesejukan,” kata Jokowi di akun twitternya, @jokowi, Sabtu (19/12).

Baca Juga :   Kanit Reskrim Polsek Sunggal Kangkangi Konsep Presisi Kapolri? Laporan Korban Penganiayaan Dua Bulan Jalan Di Tempat

Di kicauan sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur penghubung daerah bukan hanya jalan tol atau rel kereta api. Namun juga konektivitas digital.

“Infrastruktur juga meningkatkan konektivitas budaya, gagasan, dan semangat sebagai sebuah bangsa besar,” katanya.

Ia mengatakan konektivitas fisik dan digital akan semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, konektivitas itu menurutnya juga bisa dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman dalam membangun daerah dan desa. Menurutnya di Indonesia ada 75 ribu desa, 514 kabupaten/kota, yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Media sosial diketahui menjadi sesuatu yang penting diera digital saat ini. Namun, tak jarang media sosial dimanfaatkan untuk sesuatu yang negatif.

Baca Juga :   Dimulai di Puskesmas Kramat Jati, Pemprov DKI Vaksin Boster Warga dan Gratis

Pada Oktober 2020 misalnya, Kemenkominfo mengaku telah memblokir 1.759 akun penyebar kabar bohong (hoaks) terkait virus corona (Covid-19) di berbagai platform media sosial. Rinciannya 1.300 akun Facebook, 15 akun Instagram, 424 akun Twitter, dan 20 akun Youtube.

Sudah ada 104 orang yang menjadi tersangka akibat memproduksi dan menyebarluaskan kabar bohong di media sosial. Sebanyak 17 di antaranya sudah ditahan oleh pihak kepolisian.(REP/CNNI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *