tobapos.co – Bupati Asahan Melalui Sekretaris Kominfo Kabupaten Asahan resmi menutup pelaksanaan MTQ dan Festival Seni Qasidah ke 55 Kecamatan Simpang Empat yang bertempat di lapangan kantor camat Simpang Empat Kamis, (29/01/2024) malam. Turut hadir Sekretaris Kominfo Asahan, Camat Simpang Empat beserta jajaran, Anggota DPRD Kabupaten Asahan Fraksi PAN, Kepala Desa se-Kecamatan Simpang Empat, Ibu Ketua PKK Kecamatan Simpang Empat beserta pengurus , Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta tamu undangan lainnya.
Laporan panitia Nasruddin SH mengatakan
Mengucapkan Terima Kasih kepada Forkofimcam beserta seluruh staf kecamatan, para kepala Desa serta semua lapisan masyarakat kecamatan Simpang Empat telah berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan ini.
Kemudian kepada seluruh peserta yang ikut dalam pelaksanaan MTQ dan Festival Seni Qasidah acara pada hari ini merupakan juara untuk kita semua.
Selanjutnya kepada para peserta MTQ dan Festival Seni Qasidah saya ucapkan terimakasih untuk semua. Kepada yang berhasil mendapatkan juara saya ucapkan selamat dan terus berlatih serta kepada yang belum berhasil, jangan merasa putus asa, tetapi jadikan ini motivasi bagi kalian untuk dapat berlatih lebih keras lagi untuk mendapatkan yang terbaik.
Bupati Asahan pada pidato tertulisnya dibacakan oleh Sekretaris Kominfo Kabupaten Asahan Arbin Ariadi Tanjung Menyampaikan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran dan Festival Seni Qasidah yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan program Pemerintah yang bersifat Nasional. Pelaksanaan nya diharapkan bukan sebagai kompetisi saja tapi ketika membaca al-Quran diharapkan menjadi inspirasi dan sprit dalam menjalankan pembangunan di Kabupaten Asahan.
” pelaksanaan musabaqah merupakan sebuah wahana dalam rangka memacu pengembangan tilawah, hafalan serta pendalaman isi Al Quran “, ucap Arbin.
” Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah Musabaqah Tilawatil Qur an (MTQ) dan Festival Seni Qasidah tingkat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan tahun 2024 resmi saya nyatakan di tutup ” , tutup Arbin.(ridho)
LASQI, dimana kamu?
MTQ Dan Festival Seni Qasidah Tingkat Kecamatan Simpang Empat kali ini sangat istimewa. Seharusnya 1 desa mengirim 2 grup qasidah (putra-putri). Desa Simpang Empat mengirim 2 grup putri-putri. Keduanya juara (1 & 2) Festival Seni Qasidah Tingkat Desa Simpang Empat. Herannya Panitia MTQ-FSQ kecamatan mengizinkan dan desa lain yang ikut berlomba gak ada yang protes. Bukan gak ada, tetapi gak berani. LASQI Asahan juga tahu tentang hal ini. Tetapi tutup mata dan telinga.
Mengapa Desa Simpang Empat sampai bisa mengirim 2 grup qasidah putrinya?
2 grup itu berasal dari dusun 9 Jampalan dan dusun 17 Sukaraja. Berdasarkan keputusan dewan juri yang dalam kata sambutan Kades gak bisa diganggu gugat, pemenang FSQ (juara 1) adalah dusun 9 Jampalan. Kepala dusun 17 dan peserta FSQnya protes, gak terima keputusan dewan juri. Kadusnya panik, apalagi 2 anak kandungnya adalah peserta FSQ yang terus menangis karena gak menerima kekalahan.
Esoknya, mereka mendatangi kediaman juri untuk meminta pertanggungjawabannya atas keputusan penjurian yang menurut mereka salah. Merasa tidak dilayani, akhirnya mereka mengadukan kekecewaanya ke Kades. Anehnya Kades menerima dan secara tidak resmi memutuskan peserta FSQ putri dusun 17 sebagai juara 1 dan menghimbau juri meminta maaf ke masyarakat dusun 17. Dan peserta dari dusun 9 yang tadinya juara 1 berdasarkan keputusan juri tetap akan ditampilkan di tingkat kecamatan. Tentu bukan untuk bertanding, tetapi hanya sekedar tampil agar tidak mengecewakan anak-anak (peserta dari dusun 9 gak mengetahui hal ini). Kadus dusun 9 gak bisa berkutik sebab sedang dalam masalah misscomunication yang tidak sehat dengan Kades. Duh… menyedihkan.
Permasalahan gak sampai di situ. Untuk mempersiapkan diri agar bisa tampil menawan di acara tingkat kecamatan, kedua grup membayar pelatih dan vocalis. Kabarnya biaya bayar pelatih & vocalis ditanggung pemerintahan desa. Kenyataannya desa tidak menanggung biaya vocalis untuk grup qasidah dusun 9 yang sudah dianaktirikan. Sang vocalis menagih bayarannya, dong. Anak-anak gak sanggup bayar. Akhirnya permasalahan mereka sampai ke kecamatan. Pak camat menengahi, dan akan membantu membayar biaya vocalis. Kok Pak camat yang bayar ya? Bukan Pak Kades?
Hello LASQI?
Note:
# Gak siap kalah jangan bertanding.
# Juri jangan mudah diintervensi
# Jadi pemimpin seharusnya bijaksana
# Kolaborasi, jangan kompetisi
# Jangan kotori tujuan mulia MTQ & FSQ
# LASQI, apa tindakanmu?
# Ini Kami, pecinta MTQ & FSQ