tobapos.co- Tindakan arogan seorang petugas protokoler Pemprov Sumut terhadap wartawan dinilai sama saja mempermalukan instansinya sendiri.
Apalagi protokoler berhubungan langsung dengan kegiatan pejabat publik, mempertontonkan kebodohan namanya bila tak bijak mengamati situasi dan kondisi lapangan kerjanya.
Menurut Pengamat Publik dan Edukasi, Osrul Limbong kepada wartawan, Senin (13/3/2023), menanggapi sikap arogan oknum petugas protokoler dimkasud terhadap wartawan saat di rumah dinas Gubernur Sumut, pada Kamis kemarin, mengatakan,
“Sejatinya yang hadir disana itukan kaum pejabat, bukan orang liar atau orang yang tak punya identitas penting. Oleh karena itu, demi zona nyaman seharusnya petugas disana bijak mencermati para tamu yang hadir. Terlebih yang hadir itu adalah kaum jurnalis. Dimana pers itu sangat diperlukan untuk meliput guna penyebaran informasi,” katanya.
“Bertindak humanislah, jangan arogan, pimpinan protokoler Pemprovsu agar membersihkan petugas yang belum terlatih edukasi dan atau kebijakan, apalagi bila bertindak arogan.” pesan Limbong.
Diberitakan sebelumnya, oknum anggota protokoler Pemprov Sumut itu diketahui dipanggil Ranzid, akibat perbuatannya, pembinaan oleh atasannya dipertanyakan.
Sikap Ranzid membuat kecewa sejumlah wartawan yang hendak meliput kegiatan rapat koordinasi Provinsi/High Level Meeting TPID Provsu di aula Tengku Rizal Nurdin, Kamis (9/3/2023) siang.
Kejadian itu bermula ketika rombongan wartawan yang memang sehari-hari bertugas di kantor Gubernur Sumut hendak meneken tanda hadir, tiba-tiba Ranzid dengan keras mengatakan, “Kalau tak ada undangan resmi jangan dilayani,” teriaknya tanpa memeriksa terlebih dahulu.
Kembali dikonfirmasi atasan Ranzid, Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokoler Setda Pemprovsu Rasyid Ritonga, bagaimana tindak lanjut darinya akan perbuatan bawahannya, hingga berita dimuat belum merespon. Meski sebelumnya Rasyid telah menyarankan Ranzid untuk meminta maaf saat itu juga. (MM)